CPM prioritaskan tenaga kerja lokal olah tambang emas Poboya

id CPM

CPM prioritaskan tenaga kerja lokal olah tambang emas Poboya

Kawasan pertambangan pengelolaan emas milik PT Citra Palu Mineral di Kelurahan Poboya. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Jadi penilaian kerja bukan berdasarkan suka dan tak suka, atau berdasarkan kedekatan emosional dan sebagainya. Hal ini untuk menghindari subjektifitas penilaian
Palu (ANTARA) - PT Citra Palu Mineral (CPM), perusahaan pemegang konsesi di Kelurahan Poboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah, memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam mengelola emas dan sumber daya mineral lainnya milik perusahaan tersebut.

"Di CPM sebagian besar tenaga kerja merupakan tenaga kerja lokal," kata Humas PT CPM Amran Amier di Palu, Selasa.

Amran mengatakan sekitar 75 persen atau 150 karyawan PT CPM merupakan karyawan lokal dari jumlah total karyawan yakni lebih dari 200 orang.

CPM sampai saat ini, kata dia, belum merekrut tenaga kerja asing (TKA). 

Namun ia mengakui bahwa ada TKA berjumlah 14 orang yang saat ini bekerja di lokasi tambang CPM, tetapi bukan karyawan CPM. 

TKA tersebut ialah kontraktor pabrik pengolahan emas dari China. 

"Kalau pekerjaan mereka sudah selesai, mereka pulang. Jadi mereka tidak bekerja selama-lamanya di lokasi, karena mereka bukan karyawan CPM," ungkap Amran.

Baca juga: PT CPM diharap komitmen bantu pertanian warga

CPM selaku pemegang kontrak karya terus memprioritaskan tenaga kerja lokal. 

Sejak tahun 2008 hingga saat ini, kata Amran, tenaga kerja lokal tetap diakomodasi. 

Bahkan, terdapat dua diantaranya berstatus sebagai manager atau staf pimpinan dari jumlah manager sebanyak enam orang, merupakan tenaga kerja lokal.

"Hal ini menunjukkan bahwa CPM tidak menyepelehkan tenaga kerja lokal, melainkan menempatkan tenaga kerja lokal pada jabatan strategis salah satunya sebagai manager merupakan bentuk proporsional dan profesional CPM," katanya.

Dalam perekrutan tenaga kerja, CPM menempuh mekanisme pemenuhan kebutuhan dan tahapan. 

Hal ini sangat bergantung pada kebutuhan masing-masing divisi atau bidang yang dibutuhkan.

Baca juga: PT CPM belum gunakan air Sugai Pondo untuk olah emas

Saat ini CPM sedang dalam tahap konstruksi meliputi konstruksi mess atau tempat tinggal karyawan, pabrik, kantor, termasuk infastruktur tambang dan fasilitas tempat pengelolaan limbah.

"Dalam tahapan ini, maka perekrutan tenaga kerja mengikuti kebutuhan di CPM sesuai dengan tahapannya," urai dia.

CPM juga merekrut tenaga kerja berdasarkan keahlian dan disiplin ilmu pengetahuan. Dalam perekrutan ini, sangat dimungkinkan adanya tenaga kerja dari luar Kota Palu yang diterima, seperti spesialisasi sarjana pertambangan, geologi, dan metalurgi. 

Di luar itu, sepanjang ada ketersediaan utamanya yang non-skill, itu diprioritaskan bagi tenaga kerja lokal.

Amran mengutarakan sebelum terjun ke lapangan atau mulai bekerja, terlebih dahulu karyawan akan mengikuti program pengenalan di industri pertambangan semua divisi, mekanisme kerja dan program peningkatan kapasitas berupa pelatihan.

Amran menambahkan, dalam penilaian kinerja dan pembinaan karyawan di lingkungan CPM, dilakukan dengan metode Key Performance Indicator (KPI). 

"Jadi penilaian kerja bukan berdasarkan suka dan tak suka, atau berdasarkan kedekatan emosional dan sebagainya. Hal ini untuk menghindari subjektifitas penilaian," katanya.