CPM klaim hanya akan pakai 10 liter/detik air olah emas Poboya

id CPM

CPM klaim hanya akan pakai 10 liter/detik air olah emas Poboya

Pembangunan tempat penampungan air dan sistem pngelolaan air oleh PT CPM untuk menunjang kegiatan pengolahan emas di lokasi tambang, di Kelurahan Poboya, Kota Palu. (ANTARA/HO/Humas CPM)

Pengambilan air dimungkinkan namun hanya untuk menutupi kekurangan air akibat dampak dari penguapan
Palu (ANTARA) - PT Citra Palu Mineral, perusahaan pemegang konsesi tambang emas di Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, mengklaim hanya akan menggunakan 10 liter air/detik dari Sungai Pondo untuk mengolah tambangnya sehingga tidak akan mengganggu kebutuhan masyarakat setempat.

"Pengambilan air di Sungai Pondo oleh PT CPM tidak akan mengurangi atau membatasi hak masyarakat dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terhadap air di sungai itu," kata Humas PT CPM Amran Amier di Palu, Kamis.

Ketersediaan air di Sungai Pondo saat ini kurang lebih 0,62 meter kubik/detik atau sekitar 620 liter/detik. 

Amran menyebut, hanya 10 liter atau sekitar 5 s/d 6 persen air yang digunakan oleh CPM dari total ketersediaan air di Sungai Pondo.

Dengan begitu sisa ketersediaan air di Sungai Pondo yakni 610 liter/detik, masih dapat digunakan PDAM dan masyarakat di sekitar Sungai Pondo. 

Bahkan, air yang digunakan CPM, kata Amran merupakan sisa dari pengambilan PDAM Palu dan masyarakat di sekitar sungai itu.

CPM saat ini, kata dia telah mengantongi rekomendasi teknis dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III untuk pengambilan dan pemanfaatan air dari Sungai Pondo dalam rangka menunjang kegiatan pengolahan emas.

Baca juga: PT CPM belum gunakan air Sugai Pondo untuk olah emas
Baca juga: CPM prioritaskan tenaga kerja lokal olah tambang emas Poboya


Amran mengemukakan CPM tidak akan mengambil air setiap hari dari sungai itu, karena CPM didukung dengan kelengkapan sarana berupa penampungan dan instalasi air, sehingga CPM lebih mengedepankan metode daur ulang.

Dengan begitu, air yang telah digunakan CPM dalam mengolah emas, masih dimungkinkan untuk digunakan kembali.

"Pengambilan air dimungkinkan namun hanya untuk menutupi kekurangan air akibat dampak dari penguapan," ujarnya.

Saat ini belum ada kegiatan pengambilan air dari Sungai Pondo oleh CPM, karena CPM sedang mengurus izin lainnya di Kementerian PUPR dan kementerian lainnya berkaitan dengan pengambilan air.

"CPM sekarang masih dalam tahap perizinan, saat ini masih dalam proses perizinan," ujarnya.

Dia memastikan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap air dari Sungai Pondo untuk mengolah lahan pertanian, dipastikan tidak akan terganggu jika CPM telah mengambil air dari sungai yang sama.