Gubernur Sulteng: Isolasi wilayah tak sesederhana yang dipikirkan

id covid sulawesi tengah,covid-19,virus corona

Gubernur Sulteng:  Isolasi wilayah tak sesederhana yang dipikirkan

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (tengah) memberikan keterangan pers usai memimpin rapat koordinasi penanganan virus corona di Kantor Gubernur Sulteng di Palu, Senin (16/3/2020). (ANTARA/Muhammad Arsyandi)

Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola menyatakan keputusan untuk mengisolasi wilayah guna mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19 tidak sesederhana yang dipikirkan.

"Lockdown itu mengisolasi diri. Apakah kita siap membiayai penduduk Sulteng kalau lockdown dilakukan karena mereka tidak boleh beraktivitas di luar rumah? Tidak bisa," katanya dalam rapat koordinasi penanganan COVID-19 di Palu, Senin, menanggapi usul Ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira.

Ia mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah tidak punya cukup dana untuk menanggung hidup sekitar tiga juta warganya jika menerapkan isolasi wilayah.

"Yang ada itu pembatasan sosial. Aktivitas penduduk Sulteng di luar rumah dibatasi," katanya.

Ia mengatakan pembatasan interaksi sosial langsung antara lain dilakukan pemerintah dengan meniadakan sementara kegiatan belajar di sekolah di semua jenjang pendidikan hingga 14 hari ke depan serta mengupayakan penutupan tempat hiburan.

Selain itu, Pemerintah Provinsi menunda kegiatan yang mengumpulkan massa dan untuk sementara meniadakan apel pagi dan upacara tanggal 17 bagi aparatur sipil negara.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga untuk sementara melarang warna mancanegara masuk ke wilayahnya, utamanya warga dari negara yang melaporkan kasus penularan COVID-19.

Kepada warga, Gubernur menganjurkan mereka mengurangi kontak fisik dengan orang atau benda yang dapat menyebarkan penularan virus, antara lain dengan mengganti jabat tangan dengan ucapan salam, serta menghindari kerumunan massa.