Jakarta (antarasulteng.com) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp15 triliun dalam lelang lima
seri obligasi negara pada Selasa ini, dari total penawaran yang masuk
sebesar lebih dari Rp22,93 triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian
Keuangan di Jakarta, Selasa, menyebutkan jumlah Rp15 triliun itu terdiri
dari seri SPN12141009 sebesar Rp1 triliun.
Imbal hasil rata-rata tertimbang seri ini sebesar 5,62 persen dengan
imbal hasil tertinggi dimenangkan 5,70 persen. Penawaran masuk untuk
seri ini sebesar Rp2,70 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 6,50
persen dan terendah 5,40 persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri SPN12150710 sebesar Rp2 triliun dengan
imbal hasil rata-rata tertimbang 6,74 persen, imbal hasil tertinggi
dimenangkan 6,85 persen. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp2,78
triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 6,85 persen dan terendah 6,70
persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri FR0069 sebesar Rp2,35 triliun dengan
imbal hasil rata-rata tertimbang 7,80 persen, imbal hasil tertinggi
dimenangkan 7,90 persen. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp2,38
triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,59 persen dan terendah 7,74
persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri FR0071 sebesar Rp5,60 triliun dengan
imbal hasil rata-rata tertimbang 8,55 persen dan imbal hasil tertinggi
dimenangkan 8,60 persen. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp7,75
triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,75 persen dan terendah 8,50
persen.
Sementara untuk seri FR0068, jumlah dimenangkan sebesar Rp4,05
triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,80 persen, imbal hasil
tertinggi dimenangkan 8,83 persen. Penawaran masuk untuk seri ini
sebesar Rp6,68 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 9,04 persen
dan terendah 8,74 persen.
Jumlah dimenangkan sebesar Rp15 triliun tersebut lebih besar dari
jumlah indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp10 triliun.
Lelang Sukuk
Sementara itu pemerintah akan kembali melelang tiga seri Sukuk
Negara dengan target indikatif Rp1,5 triliun pada 15 Juli 2014 untuk
memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBNP 2014.
Tiga seri Sukuk Negara itu adalah SPN-S02012015, PBS005 dan PBS006.
SPNS02012015 memiliki imbalan secara diskonto dan jatuh tempo 2 Januari
2015.
Seri PB005 memiliki imbalan 6,75 persen dan akan jatuh tempo 15
April 2043. Sementara PBS006 memiliki imbalan 8,25 persen dan akan jatuh
tempo 15 September 2020.(skd)
Berita Terkait
DjPb mencatat ekspor Sulteng triwulan satu 2024 capai 67 miliar dolar AS
Kamis, 2 Mei 2024 22:11 Wib
Penerimaan kepabeanan dan cukai di Sulteng Rp578,39 miliar
Selasa, 30 April 2024 21:18 Wib
Kementerian ESDM dan Kemenkeu koordinasi soal IUPK Vale Indonesia
Jumat, 1 Maret 2024 15:16 Wib
Kemenkeu pastikan rapel kenaikan gaji ASN cair pada Maret 2024
Jumat, 23 Februari 2024 9:56 Wib
Menteri Keuangan: APBN harus dikelola secara akuntabel
Rabu, 21 Februari 2024 11:17 Wib
Kemenkeu bidik 20 ribu investor baru di tiap penerbitan SBN ritel
Jumat, 16 Februari 2024 7:25 Wib
Kementerian Keuangan targetkan penerbitan SBN ritel tahun ini hinga Rp160 triliun
Jumat, 16 Februari 2024 7:24 Wib
Pemerintah serap dana Rp24 triliun dari lelang delapan seri SUN
Rabu, 31 Januari 2024 9:37 Wib