Wali Kota Palu ajak ASN tingkatkan disiplin kerja

Palu (ANTARA) - Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah Hadianto Rasyid, mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai kontrak di seluruh instansi lingkup pemerintah kota setempat agar mengikatkan kedisiplinan kerja dalam upaya menciptakan pelayanan publik yang prima.

"Dalam sebuah pemerintahan, kedisiplinan itu dibutuhkan, maka di jajaran Pemkot Palu menjadi salah satu kunci kesuksesan dalam menyukseskan program pembangunan daerah," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, di Palu, Senin.

Menurut dia, kedisiplinan kerja akan melahirkan pelayanan publik yang produktif, sebagai mana tugas-tugas pokok pemerintah, termasuk mematuhi batas waktu libur lebaran Idul Fitri.

Wali Kota Palu minta seluruh ASN agar disiplin terhadap waktu mulai masuk kantor pukul 07.00 WITA dan dilanjutkan apel pagi di instansi masing-masing pada pukul 07.15 WITA hingga akhir jam kerja Pukul 16.00 WITA.

"Oleh karena itu, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) perlu memantau kedisiplinan para pegawai di instansi-masing," ujar Hadianto.

Hadianto menginginkan jangan sampai kedisiplinan lahir di tengah ASN hanya karena terpaksa atau takut terhadap pimpinan, sebab jika hal itu terjadi maka akan merugikan diri sendiri dan akan berdampak terhadap kinerja, sebab tidak serius dalam bekerja.

"Saya ingin para pegawai ikhlas bekerja, karena tugas ini adalah tanggung jawab kita sebagai ASN. Jangan karena takut dana tambahan penghasilan pegawai (TPP) dipotong, lalu seolah-olah pegawai tersebut rajin masuk kantor. Saya tidak inginkan hal seperti itu, tapi saya ingin kita ikhlas bekerja," ucap Hadianto.

Wali kota menekankan setiap pegawai harus menunjukkan sikap yang baik dalam menyelenggarakan pelayanan publik, selain itu terus berupaya untuk meningkatkan etos kerja karena baik atau buruknya perilaku seorang ASN, muncul dari diri sendiri.

Di samping itu, wali kota juga minta agar ASN bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan pada bidang masing-masing, agar tidak saling intervensi pekerjaan karena kadangkala saling intervensi akan menimbulkan suasana tidak nyaman dalam bekerja.

"Masing-masing sudah punya tugas dan fungsi. Maka kerjakanlah tugas sesuai tanggungjawab. Hal ini dimaksudkan guna menata internal pemerintahan supaya memberikan dampak positif terhadap pelayanan publik," demikian Hadianto.