Pemprov Sulteng optimalkan padang penggembalaan ternak

id Penggembalaan, Padang, ternak, sapi, Sulteng, Pemprov Sulteng, peternakan, sikomandan

Pemprov Sulteng  optimalkan padang penggembalaan ternak

Ilustraai- Padang penggembalaan ternak di Palu. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/foc

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan mengoptimalkan potensi padang penggembalaan ternak yang ada di sejumlah wilayah provinsi itu dalam upaya mendukung program nasional sapi dan kerbau komoditas andalan negeri (Sikomandan).

"Padang penggembalaan juga menjadi bagian dari program Sikomandan untuk meningkatkan jumlah populasi ternak sebagai upaya mewujudkan swasembada daging," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng Sultan Nisa di Palu, Jumat.

Menurut dia, optimalisasi padang penggembalaan tersebut sangat cocok dilaksanakan di wilayah pedesaan karena masih memiliki kawasan yang luas dan rumput yang baik untuk kebutuhan konsumsi hewan ternak sapi dan kerbau.

Di Sulteng, kata dia, terdapat tiga padang penggembalaan ternak yang cocok dimanfatakan yakni Lembah Napu Desa Watutau Kecamatan Lore Peore dan Desa Kelei Kecamatan Pamona di Kabupaten Poso, dan Desa Mendula Kecamatan Lembo Raya, Kabupaten Morowali Utara.

"Padang penggembalaan ini tentunya penting bagi peternak, hanya saja kondisi pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir tidak ada intervensi anggaran karena pemerintah sedang fokus melakukan penghematan anggaran," ujar Sultan
 
Selama tujuh bulan terakhir tahun 2021, kata dia, baru sekali petugas dari Direktorat Jendral (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian melakukan monitoring padang penggembalaan di Sulteng yakni di Desa Watutau Kabupaten Poso.

Ia memaparkan tiga lokasi penggembalaan didukung sembilan kelompok peternak menjadi binaan Pemprov Sulteng melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan itu masing-masing memiliki potensi lahan seperti di Desa Kelei sekitar 1.500 hektare, namun baru terkelola 100 hektare, begitu pula di Desa Watutau memiliki luas 1.383 hektare, namun terkelola sekitar 100 hektare, serta Desa Mendula sekitar 200 hektare dan baru terkelola 100 hektare.

Sultan menyebutkan saat ini Pemprov Sulteng memiliki sembilan kelompok binaan peternak sapi, antara lain di Desa Kelei memiliki 90.ekor sapi, esa Mendula 100 ekor sapi dan Desa Watutau 10 ekor sapi, yang semua memanfaatkan padang sebagai lokasi pengembalaan ternak tersebut.

Ia juga mengemukakan bahwa di lokasi padang pengembalaan itu memiliki bahan baku rumput yang berkualitas sebagai pakan ternak karena sudah dilakukan melalui program penanaman berbagai jenis rumput seperti rumput gajah, rumput raja dan rumput indigofera.

"Penanaman ketiga jenis rumput di lokasi pengembangaan ternak itu diintervensi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2014 dan 2015, serta APBD Perubahan Sulteng 2017," demikian Sultan.