Pemkab Parigi Moutong lakukan normalisasi sungai pascabanjir

id Bpbdparimo, Rivai, normalisasi sungai, kecamatan Moutong, Taopa, pemkabparimo, Sulteng,Banjir

Pemkab Parigi Moutong  lakukan normalisasi sungai pascabanjir

Alat berat jenis excavator melakukan pengerukan material sungai di Desa Gio, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah salah satu desa terdampak banjir, Jumat (1/4/2022). ANTARA/HO-BPBD Parigi Moutong

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah melakukan normalisasi sungai pascabanjir yang merendam delapan desa di dua kecamatan di kabupaten itu guna mengantisipasi banjir susulan.
 
"Alur sungai di tujuh desa terdampak sudah mulai dilakukan pekerjaan fisik melalui normalisasi," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong Moh Rivai di Parigi, Jumat.
 
Ia menjelaskan, giat normalisasi sangat penting, sebab alur sungai telah dipenuhi sedimentasi sehingga dilakukan pengerukan supaya air tidak merembet ke pemukiman warga sekaligus mengurangi risiko banjir.
 
Selain pengerukan, pihaknya juga menyalurkan bantuan logistik bagi 860 warga terdampak terdiri dari mie instan, susu, gula dan ikan kaleng. Sedangkan beras, akan disalurkan Dinas Ketabahan Pangan setempat.
 
"Kami juga sedang menunggu bantuan pembangunan talud dan bronjong dari BPBD Sulteng sebagai bentuk kolaborasi," ujar Rivai.
Arsip- Warga Desa Tompo, Kecamatan Taopa, Kabupaten Parigi Moutong duduk di kursi rumah mereka saat banjir melanda desa itu, Minggu (20/3/2022). ANTARA/HO-Dokumen warga Desa Tompo
Ia mengemukakan, pengerukan material sungai di desa-desa terdampak sesuai dengan status tanggap darurat di keluarkan Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu (23/3) berlaku selama tujuh hari, dan dapat diperpanjang jika situasi lapangan masih dipandang perlu.
 
Di laporkan, hingga kini 860 warga terdampak telah kembali ke rumah mereka masing-masing. Tujuh desa di dua kecamatan terdampak yakni Desa Gio, Desa Gio Barat, Desa Pande, Desa Landelalap, Desa Tuladengi Pantai, Kecamatan moutong dan Desa Tompo serta Desa Tuladengi sibatang, Kecamatan Taopa.
 
"Penanganan pascabanjir kami lakukan secara simultan bersama pemangku kepentingan serta instansi lintas sektor, sebagai upaya percepatan pemulihan," ucap Rivai.
 
Ia menambahkan, dari peristiwa banjir 860 warga terdampak termasuk 201 lahan perkebunan dan 215 tambak milik warga ikut terdampak.
 
"Dari data dihimpun kurang lebih 108 rumah rusak, dan dua jembatan penghubung desa juga rusak," demikian Rivai.