Rektor UIN: Jangan bandingkan kitab suci agama dengan Pancasila

id Sagaf pettalongi,Pancasila,UIN Palu,Rektor UIN Palu,Hari lahir pancasila

Rektor UIN: Jangan bandingkan kitab suci agama dengan Pancasila

Rektor UIN Datokarama Palu Prof Sagaf Pettalongi (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Prof Sagaf Pettalongi mengimbau komponen dan elemen masyarakat termasuk generasi muda agar tidak membandingkan kitab suci agama dengan Pancasila.

"Jangan membandingkan atau mempertentangkan antara Pancasila dengan kitab suci agama. Sebab kitab suci agama merupakan firman Tuhan yang tentu berasal dari Tuhan, sementara Pancasila merupakan hasil buatan manusia," katanya di Palu, Kamis (2/6) terkait dengan momentum Pancasila.

Sagaf mengemukakan Pancasila sebagai landasan dan ideologi negara telah mengakomodir dan menjunjung tinggi agama, yang tertuang dalam sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.

Oleh karena itu, Sagaf mengajak kepada semua komponen dan elemen masyarakat untuk terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara.

"Kita bersatu membangun bangsa untuk meralisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.," ujarnya.

Sagaf menegaskan bahwa Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus di perjuangkan.

"Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif," katanya.

Berkat Pancasila yang berkelindan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah.

Berkah Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan Bhinneka Tunggal Ika.

"Dalam konteks itulah, sesuai dengan pesan Presiden Jokowi bahwa memperingati dan merayakan hari kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan suatu keniscayaan", ujarnya.