Palu, (antarasulteng.com) - Kota Palu pada Agustus mengalami deflasi sebesar 0,41 persen, menempati urutan ke-6 deflasi tertinggi di kawasan timur Indonesia dan ke-19 secara nasional.
Kepala BPS Sulteng Faizal Anwar mengemukakan di Palu, Jumat, deflasi terjadi karena turunnya indeks harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,45 persen, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,82 persen serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,01 persen.
Selain itu kata Faizal, sejumlah komoditas yang memiliki andil penyebab deflasi antara lain tarif angkutan udara sebesar 0,17 persen, ikan selar 0,13 persen, ikan mujair 0,11 persen, telur ayam ras 0,05 persen, ikan cakalang 0,03 persen, ikan ekor kuning 0,03 persen, tomat buah 0,03 persen, wortel 0,03 persen, bawang putih 0,02 persen dan besi beton 0,02 persen.
"Untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga selama Agustus relatif stabil," ujarnya.
Sementara itu, beberapa kelompok pengeluaran juga megalami kenaikan indeks harga seperti perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,15 persen, diikuti kelompok sandang 0,11 persen dan kesehatan sebesar 0,03 persen.
Dari 18 kota di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua), 13 kota yang mengalami deflasi dengan daerah tertinggi di Kota Pare-Pare 0,80 persen, diikuti Mamuju 0,79 persen, Bau-Bau 0,72 persen, Makassar 0,45 persen, Palopo 0,42 persen, Palu 0,41 persen.
Selama Agustus 2016, deflasi secara nasional berada pada angka 0,02 persen. Sejumlah kota yang mengalami deflasi antara lain Kupang 0,87 persen, Pare-Pare 0,80 persen, Mamuju 0,79 persen, Bau-Bau 0,72 persen, Tanjung Pandan 0,58 persen, Kediri 0,57 persen, Tanung 0,53 persen, Madiun 0,52 persen, Purwokerto 0,51 persen, Bandung 0,49 persen, Kudus 0,48 persen, Tegal 0,45 persen, Makassar 0,45 persen dan kota lainnya di bawah 0,45 persen.
Berita Terkait
Sulteng kerja sama tingkatkan SDM bidang statistik
Jumat, 3 Mei 2024 10:53 Wib
BI: TPID harus bekerja keras kendalikan inflasi Sumbar
Kamis, 4 April 2024 10:56 Wib
BPS: Migas dan non migas sumbang penurunan ekspor Februari 2024
Jumat, 15 Maret 2024 11:57 Wib
Kunjungan wisman Januari 2024 tertinggi dalam 4 tahun
Jumat, 1 Maret 2024 12:40 Wib
BPS: Perekonomian Sulteng pada 2023 tumbuh 11,91 persen
Selasa, 6 Februari 2024 15:43 Wib
BPS: Perekonomian Bengkulu 2023 tumbuh 4,26 persen
Senin, 5 Februari 2024 16:30 Wib
BPS: Penumpang angkutan udara pada Desember 2023 capai 5,6 juta
Kamis, 1 Februari 2024 15:56 Wib
Emas dan harga rumah penyumbang utama inflasi Januari 2024
Kamis, 1 Februari 2024 15:05 Wib