Faktor cuaca ambil peranan penting dalam peluncuran Satelit Republik Indonesia

id SNT, SATRIA-1, peluncuran SATRIA-1, SATRIA 1, satelit Republik Indonesia, Satelit Indonesia, Kemenkominfo,kominfo

Faktor cuaca ambil peranan penting dalam peluncuran Satelit Republik Indonesia

Deputy Project Coordinator PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) Heru Dwikartono saat diwawancarai terkait persiapan peluncuran Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 di Orlando, Florida, AS, Kamis (15/6/2023). (ANTARA/Livia Kristianti)

Orlando (ANTARA) - Wakil Koordinator Proyek PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) Heru Dwikartono mengatakan faktor cuaca mengambil peranan penting dalam kesuksesan peluncuran Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 yang merupakan proyek pemerataan internet di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Kita lihat nanti di tanggal 18 Juni, jam enam sore itu apakah cuaca akan mendukung atau tidak. Marilah kita berdoa bahwa cuaca mendukung dan tidak ada hal lain yang menunda peluncuran ini," ujar Heru di Orlando, Florida, Amerika Serikat, Kamis (15/6) waktu setempat.

Heru mengatakan dalam informasi terbaru, SpaceX selaku pihak yang bertanggung jawab untuk meluncurkan SATRIA-1 menjadwalkan peluncuran berlangsung pada Minggu, 18 Juni 18.00 waktu setempat atau pada 05.00 WIB. Jika cuaca tetap stabil dan cerah, maka SATRIA-1 dapat langsung diluncurkan.

Selain cuaca, kesuksesan peluncuran SATRIA-1 juga dapat dipengaruhi oleh faktor teknis. Namun sejauh ini, berdasarkan pemantauan dan analisis PT. SNT tidak ada kendala terkait faktor teknis tersebut.

Dalam pemantauan yang dilakukan, Heru mengatakan saat ini SATRIA-1 sudah masuk ke dalam kapsul dan akan diintegrasikan dengan roket Falcon 9 milik SpaceX.

Setelah integrasi itu selesai, satelit akan dibawa dari fasilitas SpaceX menuju launch pad atau landasan peluncuran supaya roket bisa diluncurkan ke angkasa. Landasan peluncuran tersebut berada di Space Kennedy Centre, Cape Canaveral, Florida, AS.

SATRIA-1 merupakan proyek yang dikerjakan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Kemenkominfo melalui Badan Layanan Umum BAKTI Kominfo menjadikan PT SNT sebagai Badan Usaha Penyelenggara (BUP) di dalam proyek SATRIA-1.

Pada peluncuran, SATRIA-1 diproyeksikan akan mengisi orbit 146 Bujur Timur.

Dengan kapasitas maksimal 150 Gbps, SATRIA-1 menjadi satelit dengan kapasitas terbesar di Asia dan diharapkan mampu memberikan kesetaraan akses infrastruktur digital di fasilitas-fasilitas publik untuk wilayah 3T Indonesia.

Fasilitas publik yang dimaksud seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas, kantor desa, kantor kelurahan, kantor kecamatan, hingga layanan keamanan untuk masyarakat.