BMKG jelaskan penyebab tingginya intensitas curah hujan di Sumbar

id Curah hujan, intensitas curah, penyebab hujan

BMKG jelaskan penyebab tingginya intensitas curah hujan di Sumbar

Seorang warga berjalan di sebuah kompleks perumahan di Kota Padang yang diguyur hujan sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat pagi (14/7/2023). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

Padang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang Pariaman menjelaskan penyebab tingginya intensitas curah hujan yang terjadi sejak Kamis malam (13/7) hingga Jumat pagi yang terjadi di wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).


"Hujan yang terjadi lebih disebabkan pola gangguan yang dinamakan konvergensi yang memanjang dari Kepulauan Mentawai ke arah Kepulauan Natuna," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Minangkabau Yudha Nugraha di Padang, Jumat.  

Yudha menjelaskan konvergensi yang dimaksud ialah daerah pertemuan arus udara yang datang dari arah Samudera Hindia (arah utara dan selatan) yang kemudian berkumpul dan memanjang dari Kepulauan Mentawai hingga ke Kepulauan Natuna.   

"Jadi, itu yang menyebabkan hujan terjadi di Sumatera bagian tengah," jelas dia.  

Yudha mengatakan pola gangguan tersebut memiliki skala yang besar dan disertai durasi yang cukup panjang sehingga mengakibatkan intensitas hujan tergolong tinggi di Provinsi Sumbar.

Jika melihat data yang dihimpun, BMKG memperkirakan pola atau puncak curah hujan tersebut diperkirakan terjadi pada hari ini. Akan tetapi, selama dua hingga tiga hari ke depan hujan diperkirakan masih terjadi namun intensitasnya sudah menurun.

Untuk Kota Padang intensitas curah hujan kategori sedang diperkirakan masih akan terus terjadi hingga Jumat pagi pukul 10.00 WIB. Namun, secara umum kumpulan awan yang berada di atas pesisir Sumbar sudah mulai berkurang.  

Sementara itu, salah seorang warga Maransi Indah, Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang, Doli mengatakan hujan deras sudah mengguyur daerah itu sejak Kamis malam. Bahkan, di beberapa titik saat ini ketinggian air sudah mencapai sekitar satu meter.  

Selain itu, sambung dia, arus listrik di sekitar Maransi Indah, Dadok Tunggul Hitam juga padam sejak pukul 07.00 WIB. Warga berharap pemerintah segera melakukan langkah-langkah penyelamatan terutama bagi kelompok rentan seperti lanjut usia (lansia).