Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah Hadianto Rasyid mengharapkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil pajak dan retribusi mengoptimalkan sumber-sumber potensi pendapatan daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
"Harus lebih dimaksimalkan sektor yang memiliki potensi pendapatan besar, supaya perekonomian daerah semakin baik untuk kelangsungan pembangunan," kata Hadianto di Palu, Jumat.
Ia mengemukakan, optimalisasi retribusi dan pajak daerah bukan upaya pemerintah membebani masyarakat, tetapi semua yang dilakukan pemerintah daerah (Pemda) sebagai bentuk kerangka dalam menjalankan aturan.
Karena dari hasil retribusi dan pajak yang dipungut, selanjutnya dikembalikan kepada masyarakat bukan dalam bentuk uang tetapi dalam wujud pembangunan, baik infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial maupun lainnya untuk kemajuan daerah.
"Pemerintahan terus berupaya memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, demi mewujudkan kesejahteraan. Karena kontribusi masyarakat patuh membayar pajak dan retribusi hasilnya akan dinikmati penduduk daerah ini," tutur Hadianto.
Menurut data Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) setempat, pendapatan daerah Tahun 2022 didominasi sektor pajak dan total pendapatan senilai Rp1,3 triliun. Sektor pajak memberikan kontribusi sebesar 114,29 persen.
Dari realisasi itu, mengalami peningkatan 0,58 persen atau melebihi target ditetapkan pemerintah setempat yakni 104,72 persen. pendapatan asli Daerah (PAD) mencapai 110,20 persen, kemudian retribusi izin tertentu 117,71 persen, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah 121,33 persen.
"Saya ingin retribusi parkir di tepi jalan lebih meningkat dari tahun sebelumnya yang terealisasi kurang lebih Rp1 miliar dari target Rp5,5 miliar, begitu pun retribusi kebersihan selain ditingkatkan, pelayanannya juga harus prima," ujarnya.
Tahun ini, target pendapatan daerah oleh Pemkot Palu masih sama seperti target tahun lalu yakni Rp1,3 triliun terdiri dari PAD Rp290 miliar, pendapatan daerah lain-lain yang sah Rp49 miliar dan pendapatan transfer Rp1 triliun.
