Jayapura (ANTARA) - PT Garuda Indonesia menjadikan Jayapura sebagai pusat penerbangan di Papua sehingga rute ke daerah lain di kawasan itu lebih sering dan fleksibel.
General Manager Garuda Indonesia Branch Office Jayapura Agny Gallus Pratama di Jayapura, Jumat, mengatakan, pihaknya segera menyediakan satu unit pesawat di Bandar Udara Sentani untuk kemudian melakukan penerbangan seperti Biak, Timika dan Merauke.
"Selama ini pesawat siap di Jakarta dan jika ke Jayapura harus berhenti sementara (transit) dulu Biak sehingga skema harus diubah tidak seperti itu," kata Agny.
Menurut Gallus, sebelumnya rute penerbangan Garuda Indonesia dari Jakarta ke Jayapura harus melalui Makassar kemudian Biak atau Timika sehingga skema tersebut diubah.
"Di mana dari Jakarta menuju langsung ke Jayapura dan armada yang disiapkan di Bandar Udara Sentani yang akan melanjutkan ke daerah lain di Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan menjelang penyelenggaraan Sail Teluk Cenderawasih (STC) di Kabupaten Biak Numfor pada November 2023 maka diharapkan dengan adanya skema tersebut bisa mempermudah penerbangan di Bumi Cenderawasih tersebut.
"Ini merupakan salah satu prioritas kami khususnya di Jayapura sehingga penerbangan di Papua lebih mudah cepat," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa maskapai untuk layanan kargo ke daerah pegunungan Papua.
Berita Terkait
Ashira Zamita keluarkan single romantis berjudul "Raja dan Ratu"
Jumat, 3 Mei 2024 14:18 Wib
Akademisi: Indonesia-India harus jadi penentu nasib Indo-Pasifik
Jumat, 3 Mei 2024 9:18 Wib
Menparekraf: Semakin banyak wisatawan India tertarik menikah di Bali
Jumat, 3 Mei 2024 9:17 Wib
Garuda Muda tetap membanggakan, kini bersiap hadapi Guinea
Jumat, 3 Mei 2024 6:28 Wib
Rektor UIN Palu: Semua warga Indonesia berhak mengenyam pendidikan
Kamis, 2 Mei 2024 19:08 Wib
Menpora bahas penguatan talenta takraw-bulu tangkis dengan Arab Saudi
Kamis, 2 Mei 2024 14:06 Wib
Kemenpora gelar nobar galang dukungan Garuda Muda lolos Olimpiade
Kamis, 2 Mei 2024 12:55 Wib
Menperin: PMI manufaktur Indonesia ekspansif 32 bulan beruntun
Kamis, 2 Mei 2024 12:54 Wib