forikan Sulteng-Pemprov sinergi tingkatkan konsumsi warga atas ikan

id forikan,forikan sulteng,pemprov sulteng,makan ikan,vera mastura

forikan Sulteng-Pemprov sinergi tingkatkan konsumsi warga atas ikan

Pekerja memindahkan ikan dari kapal ke gerobak di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Batu, Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (11/7/2023) (ANTARA/Basri Marzuki)

Palu (ANTARA) - Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Sulteng berisnergi dengan Pemerintah Provinsi Sulteng untuk meningkatkan konsumsi warga terhadap ikan, demi menopang pembangunan kesehatan masyarakat.

"Gerakan makan ikan, juga sebagai upaya untuk menekan stunting di daerah," kata Ketua Forikan Sulawesi Tengah Vera Rompas Mastura, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu.

Vera Rompas mengatakan Forikan merupakan wadah bagi semua pihak untuk bergerak bersama dan bersinergi dalam upaya meningkatkan konsumsi ikan nasional demi terciptanya generasi emas sebagai penerus bangsa.

Ia mengakui bahwa gerakan meningkatkan konsumsi ikan merupakan salah satu amanah dari rapat koordinasi nasional forum peningkatan konsumsi ikan. Oleh karena itu, ujar dia, Forikan Sulteng akan terus menggencarkan gerakan, kampanye, dan sosialisasi segala keunggulan dan kebaikan mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein hewani utama.

Ikan, kata dia, merupakan sumber protein yang paling mudah diserap oleh tubuh sehingga pertumbuhan menjadi lebih optimal. Ikan juga banyak mengandung gizi terutama protein dan asam lemak omega tiga yang baik untuk pertumbuhan dan kecerdasan. 

"Tentu saja, ikan asli Indonesia banyak memiliki keunggulan dibandingkan ikan impor di antaranya kandungan omega tiga yang lebih tinggi, rasa lebih enak, lebih mudah didapat serta lebih terjangkau harganya," sebutnya.
 
Berdasarkan data Pemprov Sulteng Angka Konsumsi Ikan (AKI) di Sulawesi Tengah pada lima tahun telah mengalami tren kenaikan di atas rata-rata nasional.
 
Pada 2017, AKI di Sulteng 52,34 kilogram/kapita/tahun, angka ini berada di atas rata-rata nasional yang 47,34 kilogram/kapita/tahun. Pada 2018, AKI rata-rata nasional 50,69 kilogram/kapita/tahun, sedangkan Sulteng 56,65 kilogram/kapita/tahun, pada  2019, AKI rata-rata nasional 55,95 kilogram/kapita/tahun, sedangkan Sulteng 57,74 kilogram/kapita/tahun.
 
Pada 2020, AKI rata-rata nasional 54,56/kapita/tahun, sedangkan Sulteng 62,04 kilogram/kapita/tahun. Pada 2021, AKI rata-rata nasional 55,15 kilogram/kapita/tahun, sedangkan Sulteng 67,64 kilogram/kapita/tahun.

"Melihat angka serta data lima tahun ini yang konsumsi ikan di atas rata-rata nasional, maka gerakan ikan harus terus digencarkan agar konsumsi terhadap ikan terus mengalami tren yang baik," ujarnya.

Faktor penyebab konsumsi ikan di Sulteng cukup tinggi, menurut dia, karena terdapat empat wilayah pengelolaan perikanan (WPP) di provinsi itu dan penduduk banyak yang bermukim di wilayah pesisir pantai.

Meskipun AKI Sulteng di atas rata-rata nasional, kata dia, untuk konsumsi ikan di Pulau Sulawesi masih ada yang lebih tinggi, yakni Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
 
Pada 2022, daerah dengan angka konsumsi ikan paling tinggi di Sulteng, yakni Kabupaten Tojo Una-Una 80,62 kilogram/kapita/tahun, disusul Parigi Moutong 77,62 kilogram/kapita/tahun.