Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin
Nasution, mengatakan, revolusi industri keempat atau "revolusi industri
4.0", dimana setiap sektor produksi di industri sudah terintegrasi
secara online, tidak bisa dihindari.
"Revolusi industri 4.0 bagaimanapun juga kita harus cermati ini. Kita
tidak bisa menghindarinya," ujar Nasution, saat menjadi pembicara kunci
dalam seminar perindustrian, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, agar siap menghadapi revolusi industri 4.0 tersebut,
peningkatan kapasitas SDM menjadi hal yang krusial untuk djawab. Daia
menyebutkan pemerintah telah berupaya untuk mendorong meningkatnya
kualitas SDM di Tanah Air.
"Ini adalah area yang tidak bisa tidak harus kita jawab segera.
Pemerintah sudah punya langkah-langkah di bidang ini walau untuk
mewujudkan dalam skala besar ternyata bukan main tantangannya, namun
kalau skala terbatas sudah berjalan," kata dia.
"Revolusi indutri
4.0" memang mengedepankan otomasi dalam proses produksi industri yaitu
memanfaatkan tenaga robotik yang terhubung dengan internet dalam
pengoperasiannya. Di Indonesia, industri yang sudah siap menjalankan
revolusi industri 4.0 antara lain industri petrokimian, makanan dan
minumman, semen, dan otomotif.
Revolusi industri 4.0 pertama kali dicetuskan pada 2011 oleh Jerman
dan kemudian menjadi tema utama pada World Economic Forum (WEF) 2016 di
Davos, Swiss.Sejumlah negara yang telah memiliki program-program untuk
mendukung industrinya menuju revolusi itu antara lain Jerman, Inggris,
Amerika Serikat, China, India, Jepang, Korea, dan Vietnam.
Nasution mengatakan, di dunia digital saat ini, industri memang
harus cermat memilih produk unggulan yang bisa dihasilkan sehingga bisa
bersaing dengan produk dari negara-negara lain, walaupun dari sisi
teknologi belum optimal.
"Kita harus cermat memilih apa saja yang kita bisa unggul. Apa yang
dominan diperdagangkan di panggung dunia, produk yang bisa dihasilkan.
Memang bukan teknologi tinggi, itu harus diakui, tapi ada hal-hal yang
skalanya luar biasa besarnya. Sederhananya saja seperti produk karet,
misalnya di pintu dan kaca mobil. Ini skala dunia, jangan bayangkan
skala Indonesia," ujar dia.
Berita Terkait
Pasangan Darmin-Amjad mendaftar di KPU penuhi syarat
Sabtu, 5 September 2020 14:48 Wib
HUT RSUD Poso, Bupati Darmin : Berbenah Melayani Masyarakat
Senin, 16 Maret 2020 10:46 Wib
Bupati Poso ajak masyarakat cinta budaya daerah
Senin, 16 Maret 2020 9:55 Wib
Darmin: Pemerintah selalu hadir di setiap wilayah Bumi Sintuwu Maroso
Selasa, 18 Februari 2020 15:27 Wib
Poso urutan tertinggi di Sulteng dalam pelayanan publik, urutan ke-7 nasional
Kamis, 28 November 2019 18:28 Wib
Darmin pinang Amjad jadi pasangan cabup Poso
Rabu, 23 Oktober 2019 18:28 Wib
Menko Darmin : Daftar Negatif Investasi direvisi ulang
Selasa, 15 Oktober 2019 15:13 Wib
Menko Darmin: Indonesia masih kuat meski ekonomi global melambat
Rabu, 9 Oktober 2019 16:45 Wib