PLN Palu jamin pasokan listrik selama Ramadhan

id Pln, pasokan listrik, puasa, Irul fitri, palu

PLN Palu jamin pasokan listrik selama Ramadhan

PT PLN (Persero) area Palu melaksanakan gelar pasukan sebagai bentuk komitmen menyukseskan pelaksananan Pemilu 2019 serta menjamin ketersediaan pasokan listrik saat UNBK dan bulan suci Ramadhan, Senin (8/4). (Antaranews/Humas PLN)

Kita ingin suplai listrik di Kota Palu dan sekitarnya terus membaik agar masyarakat nyaman melaksanakan aktivitas dan pekerjaannya
Palu (ANTARA) - PT PLN (Persero) berjanji akan menjamin ketersediaan pasokan listrik selama bulan suci Ramadhan, mulai 6 Mei 2019 hingga lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah 5 Juni 2019.

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Area Palu Abbas Saleh, saat gelar pasukan di Palu, Senin mengatakan, di awal tahun ini sejumlah agenda nasional akan berlangsung dan sebagai perusahaan negara di bidang kelistrikan, PLN memiliki kontribusi besar terhadap pemenuhan pasokan listrik untuk menyukseskan kegiatan tersebut. 

Abbas menyebut, sejumlah agenda yang sudah terjadwal mendapat perhatian khusus PLN mulai dari pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Atas sederajat hingga sekolah Menengah Pertama, Madrasah sederajat. 

Terlebih pesta demokrasi Pemilu 17 April 2019, PLN memiliki kewajiban menjaga pasokan listrik, bahkan PLN berencana akan meyediakan mesin genset di kantor KPU provinsi, kabupaten/kota guna memudahkan pemantauan pemungutan suara. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, pada bulan suci Ramahdan tahun-tahun sebelumnya, PLN juga melakukan hal serupa guna memberikan rasa nyaman bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. 

"Waktu makan sahur, buka puasa hingga pelaksanaan shalat tarawih adalah waktu krusial, waktu-waktu tertentu seperti itu pasokan listrik harus dipenuhi," ucapnya. 

Dia berharap, seluruh jajaran PLN UP3 Palu agar lebih meningkatkan respon terhadap aduan-aduan masyarakat mengenai kelistrikan disediakan PLN. 

Menurutnya, untuk mengakomodir semua agenda, maka perlu diatur melalui Standar Operasional Prosedur (SPO) agar distribusi listrik di seluruh wilayah termasuk objek-objek vital merata dan terpantau termasuk pemeliharaan jaringan yang sedang dikerja saat ini. 

"Kita ingin suplai listrik di Kota Palu dan sekitarnya terus membaik agar masyarakat nyaman melaksanakan aktivitas dan pekerjaanya," tutur Abas. 

Pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi sistem kelistrikan Palu, Donggala, Parigi Moutong dan Sigi sebagian besar hanya mengandalkan pasokan daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulewana Poso.

Sedangkan Pembakit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mpanau hingga kini belum beroperasi karena masih rusak akibat terdampak tsunami.***