London (ANTARA) - Seorang perempuan yang dihadirkan di pengadilan pada Rabu didakwa melakukan pelanggaran terorisme termasuk ruang lingkup katedral St Paul sebagai potensi sasaran bom.
Safiyya Amira Shaikh ditahan di penjara Pengadilan Westminster Magistrates untuk dihadirkan kembali dalam persidangan di Old Beiley pada 1 November, kata polisi.
Perempuan berusia 36 tahun asal Kota Hayes, London Barat itu, didakwa merencanakan aksi teroris antara Agustus hingga Oktober tahun ini, termasuk menghubungi seseorang, yang ia yakini dapat membantunya merakit bahan peledak.
Perjalanan ke London dan menginap di sebuah hotel untuk melakukan pengintaian juga telah dipersiapkan olehnya, kata polisi dalam satu pernyataan.
Pernyataan dakwaan menyebutkan ia "mencatatkan kecocokan hotel tersebut sebagai sasaran bom (dan) mendatangi katedral St Paul untuk 'menyurvei' keamanan dan tempat yang tepat untuk menaruh bom keduanya."
Ia juga didakwa lantaran merencanakan ikrar janji setia kepada kelompok ISIS.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Indonesia kecam keras serangan Israel di Kota Rafah
Rabu, 8 Mei 2024 6:34 Wib
Pakistan tidak akan berikan pangkalan militer kepada siapa pun
Rabu, 8 Mei 2024 6:32 Wib
Israel luncurkan operasi kontraterorisme di Rafah
Selasa, 7 Mei 2024 15:56 Wib
Belgia bakal dukung resolusi akui Palestina jadi anggota penuh PBB
Selasa, 7 Mei 2024 15:54 Wib
Presiden Mesir desak Israel dan Hamas untuk sepakati gencatan senjata
Selasa, 7 Mei 2024 13:39 Wib
Hamas setujui usulan gencatan senjata di Jalur Gaza
Selasa, 7 Mei 2024 9:57 Wib