OJK nilai kinerja keuangan BPR Palu Lokadana Utama tetap baik meski pandemi

id Sulteng,Sandi,Palu,Resesi,Corona,BPR

OJK nilai kinerja keuangan BPR Palu Lokadana Utama tetap baik meski pandemi

Kepala OJK Sulteng Gamal Abdul Kahar (kiri) menyerahkan hadiah utama dua unit motor kepada perwakilan pemenang undian dalam acara Undian Program Semarak Tabungan Solusi Berhadiah yang dilaksanakan secara virtual di Kantor BPR Palu Lokadana Utama di Kota Palu, Kamis (26/11). (ANTARA/Muhammad Arsyandi)

Kinerja keuangan BPR Palu Lokadana Utama posisi Oktober 2020 meliputi total aset sebesar Rp2,368 triliun, kredit yang diberikan sebesar Rp2,139 triliun, tabungan dan deposito masing-masing sebesar Rp58 miliar dan 713 miliar

Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terbesar di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yaitu BPR Palu Lokadana Utama masih tetap baik meski pandemi COVID-19 belum berakhir di daerah itu.

Kepala OJK Sulteng Gamal Abdul Kahar menyatakan kinerja tersebut dilihat dari sejumlah indikator keuangan yang menjadi dasar dalam menilai kinerja keuangan suatu BPR.

"Kinerja keuangan BPR Palu Lokadana Utama posisi Oktober 2020 meliputi total aset sebesar Rp2,368 triliun, kredit yang diberikan sebesar Rp2,139 triliun, tabungan dan deposito masing-masing sebesar Rp58 miliar dan 713 miliar,"katanya di Kota Palu, Jumat.

Berikutnya laba tahun berjalan sebesar Rp61,38 miliar. Sementara itu dari sisi rasio keuangan, Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar
16,76 persen.

"Kualitas Aktiva Produktif 0,67 persen, kualitas kredit atau Non Performing Loan (NPL) 0,96 persen, Biaya Operasional (BOPO) sebesar 77,33 persen, rasio profitabilitas atau Return Om Asset (ROA) 4,06 persen, rasio kas atauCash Ratio 22,19 persen dan Loan to Deposit Rayio (LDR) 94,37 persen,"ujarnya.

Gamal tidak menampik Industri BPR di Sulteng termasuk BPR Palu Lokadana Utama saat ini memang dihadapkan berbagai macam tantangan baik yang berasal dari internal bank maupun eksternal yang mengharuskan BPR berupaya untuk terus bertahan dan selalu mengembangkan inovasi.

Tantangan yang berasal dari internal BPR
sendiri antara lain dari sisi Permodalan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi informasi, penerapan tata kelola dan manajemen risiko, produk dan layanan.

"Sdangkan tantangan dari eksternal BPR antara lainpersaingan dengan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lain dan perkembangan era digital,"ucapnya.

Melihat kondisi tersebut, Gamal menyatakan OJK Sulteng OJK terus berupaya untuk menguatkan industri BPR melalui berbagai macam strategi.

"Seperti penguatan kelembagaan, penguatan tata kelola dan prudential, penguatan infrastruktur dan penguatan daya saing,"ucapnya.