Bangkok (antarasulteng.com) - Thailand memegang keunggulan dua gol pada final
Piala AFF setelah sebuah penalti dan gol jelang akhir memberi juara tiga
kali itu kemenangan 2-0 atas Malaysia pada laga pertama final di
Bangkok, Rabu.
Tim tuan rumah mendominasi pertandingan laga pertama itu di Stadion
Rajamangala, namun belum bisa membuat terobosan sampai 18 menit jelang
pertandingan usai, saat Charyl Chappuis mengeksekusi tembakan penalti
setelah pelanggaran yang dilakukan pada penyerang Adisak Kraisorn.
Kroekrit Taweekarn kemudian memanfaatkan umpan Chanathip Songkrasin
dalam sebuah serangan balik saat pertandingan tersisa empat menit, untuk
memberi Thailand keunggulan dua gol menghadapi pertandingan kedua, yang
akan dimainkan di Kuala Lumpur pada Sabtu mendatang.
Pertandingan babak pertama merupakan pertarungan fisik yang ketat
dengan kedua tim sama-sama kesulitan mendapatkan peluang sampai
penghujung babak pertama saat Adisak menerobos ke depan setelah
kesalahan dari Fadhli Shas, tapi dapat dimentahkan oleh kiper Farizal
Marlias yang membelokkan upayanya.
Thailand mengambil kendali permainan pada babak kedua namun
pergerakan bagus mereka dirusak oleh buruknya penyelesaikan akhir, saat
Mongkol Totsakrai, Kroekrit dan Sarach Yooyen, yang semuanya gagal
membuahkan gol saat berada di posisi yang bagus.
Amri Yahyah nyaris membuat tim tamu memberi kejutan dengan tembakan
datar, tapi dapat diselamatkan dengan baik oleh kiper Kawin
Thammasatchanan, tapi tekanan Thailand akhirnya membuahkan hasil pada
menit ke-72 saat mereka mendapatkan hadiah penalti setelah Adisak
dijatuhkan saat dia mencoba melewati Fadhli.
Farizal bisa menerka dengan tepat arah bola dari Chappuis dari titik
penalti namun bola terlalu keras meluncur ke pojok bawah gawangnya.
Thailand menambah keunggulannya pada menit ke-86 saat Chanathip
mengungguli Fadhli di sisi kiri kotak Malaysia, sebelum memotong bola ke
belakang ke arah Koekrit yang kemudian menjebol gawang.
Indra Putra Mahayuddin nyaris memperkecil ketinggalan dengan
sundulan menjelang akhir pertandingan namun dapat dihentikan oleh Kawin
dan Thailand mempertahankan kendalinya, demikian AFP.
(I015/SKD)
Berita Terkait
Pelatih STY diusulkan dapat gelar kehormatan warga negara Indonesia
Minggu, 28 April 2024 11:50 Wib
Indra Sjafri incar pemain potensial Liga 3 gabung Timnas U-20
Sabtu, 10 Februari 2024 8:00 Wib
Dubes RI lepas kepulangan tim sepakbola dari Brunei
Kamis, 19 Oktober 2023 9:05 Wib
Sigi perkuat silaturahim antar aparatur desa lewat sepakbola
Minggu, 27 Agustus 2023 14:30 Wib
Protes Penghentian Kompetisi Sepakbola Liga II dan III
Minggu, 15 Januari 2023 0:45 Wib
Pengamat: Tragedi Kanjuruhan jadi titik balik sepakbola Nasional
Sabtu, 8 Oktober 2022 20:29 Wib
1000 Lilin Untuk Tragedi Kanjuruhan
Selasa, 4 Oktober 2022 19:22 Wib
Presiden Jokowi luncurkan Papua Football Academy
Rabu, 31 Agustus 2022 10:43 Wib