Produksi Perikanan Tangkap Sulteng Meningkat 2,24 Persen

id ikan

Produksi Perikanan Tangkap Sulteng Meningkat 2,24 Persen

Ilustrasi (ANTARA/Dedhez Anggara)

Palu,  (antarasulteng.com) - Jumlah produksi tahunan perikanan tangkap di Sulawesi Tengah selama 2014 tumbuh sebesar 2,24 persen, atau meningkat dari 262.461 ton dibanding 2013 menjadi 268.333 ton.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, Purjoko, di Palu, Kamis, mengatakan meningkatnya produksi tersebut disebabkan adanya perbaikan infrastruktur perikanan yang dilakukan pemerintah daerah, serta melalui pengoperasian kapal penangkap ikan bertonase cukup besar, yakni sekitar 30 GT.

Produksi perikanan tangkap laut tersebut masih didominasi oleh ikan cakalang dengan pangsa sebesar 25,9 persen dari total produksi.

Sulawesi Tengah memiliki wilayah laut yang luas, dan produksi perikanan tangkap tersebar di perairan Selat Makassar dan Teluk Tomini.

Pada triwulan IV 2014, pemerintah telah menyerahkan delapan unit kapal untuk pengembangan sektor perikanan Sulawesi Tengah, dan diharapkan intervensi pemerintah tersebut dapat meningkatkan kontribusi ekonomi maritim Sulawesi Tengah.

Secara garis besar, pemerintah daerah bersama dengan pemerintah pusat telah melakukan berbagai program penguatan kemaritiman.

Dia mengatakan, dalam pelaksanaannya, pembangunan maritim di Sulawesi Tengah difokuskan pada pengembangan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).

Pengembangan SLIN Sulawesi Tengah telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai proyek percontohan penguatan ekonomi maritim skala nasional.

Dengan demikian, katanya, diharapkan aspek pengadaan, penyimpanan, transportasi laut dan distribusi subsektor perikanan di Sulawesi Tengah dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan subsektor perikanan.

Selain perikanan tangkap, Bank Indonesia juga mencatat produksi rumput laut jenis gracilaria di Sulawesi Tengah pada 2014 yang sebanyak 49.902 ton, sedangkan produksi rumput laut jenis cottoni mencapai 1.060.336 ton.

Komoditas tersebut mayoritas berasal dari Kabupaten Banggai Kepulauan dengan pangsa sebesar 59 persen dari total produksi. (skd)