inshasa (antarasulteng.com) - Pasukan keamanan di Republik Demokratik Kongo
menangkap seorang diplomat Amerika Serikat bersama pegiat pendukung
demokrasi, wartawan dan pemusik pada Minggu sesudah jumpa pers di
ibukota, Kinshasa, kata juru bicara pemerintah dan saksi.
Acara itu diselenggarakan pegiat dari Kongo, Senegal dan Burkina
Faso di pusat kebudayaan serta dihadiri sekitar 20 wartawan dan
pengamat, lapor Reuters.
Sekitar selusin tentara, baik berseragam maupun tidak, memasuki
ruangan itu saat jumpa pers selesai dan mulai melakukan penangkapan,
kata saksi, dengan menambahkan bahwa beberapa peserta diserang saat
penggerebekan tersebut.
Prajurit itu juga menangkap orang Prancis pemilik pusat tersebut dan
lebih dari selusin pemusik, yang menunggu di luar ruangan itu untuk
tampil. Sekitar 40 orang ditahan, kata saksi.
"Ada yang mengatakan itu jumpa pers, pertukaran anggota masyarakat
madani Burkinabe dan Senegal dengan mitra Kongo mereka," kata Menteri
Penerangan Lambert Mende kepada Reuters.
"Dinas sandi menyatakan kegiatan itu diselenggarakan orang, yang
mengaku pelatih pemberontakan," katanya, dengan memastikan penangkapan,
termasuk atas diplomat itu.
Kedutaan besar Amerika Serikat di Kinshasa menolak menanggapi tentang peristiwa itu.
Mende membantah bahwa tentara terlibat dalam penggerebekan itu dan
mengatakan penahanan tersebut dilakukan polisi. Yang ditangkap dibawa ke
sarana penahanan yang dikelola badan sandi dan polisi negara, serta
penyelidikan sedang berlangsung, katanya.
Pada petang, keempat wartawan asing dibebaskan. Beberapa wartawan
dibebaskan itu mengatakan wartawan Kongo dan diplomat Amerika Serikat
termasuk yang masih ditahan.
Presiden Kongo Joseph Kabila secara hukum harus meninggalkan jabatan
pada Desember 2016 pada akhir masa bakti terpilih keduanya, tapi
pengecamnya menuduhnya berusaha memperpanjang masa jabatannya.
Setidak-tidaknya, 40 orang tewas dalam unjuk rasa keras pada Januari
terhadap perubahan undang-undang pemilihan umum negara itu, yang lawan
katakan dimaksudkan untuk menunda pemungutan suara.
Pegiat tertangkap itu termasuk Fadel Barro, anggota perkumpulan
seniman "hip-hop" Senegal "Y en a Marre", yang membantu mengatur unjuk
rasa menentang upaya mantan Presiden Abdoulaye Wade mendapat masa
jabatan ketiga pada 2012.
Anggota kelompok politik akar rumput "Balai Citoyen", yang memainkan
peran utama dalam unjuk rasa menggulingkan presiden lama berkuasa
Burkina Faso Blaise Compaore pada tahun lalu, juga ditahan. (skd)
(Uu.B002//T008)
Diplomat AS Ditangkap Bersama Pegiat Pendukung Demokrasi
Ada yang mengatakan itu jumpa pers, pertukaran anggota masyarakat madani Burkinabe dan Senegal dengan mitra Kongo mereka