Petani Melati Nikmati Harga Tinggi

id petani, melati, banjarnegara

Petani Melati Nikmati Harga Tinggi

Buruh petik melati sedang bekerja. (FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah)

Beberapa pekan lalu harganya sempat melonjak hingga Rp22.500 per kilogram dan bertahan cukup lama.
Banjarnegara - Petani melati gambir di Kecamatan Rakit, Banjarnegara, Jawa Tengah, menikmati harga tinggi karena komoditas pewangi teh ini mencapai Rp20 ribu per kilogram.
         
"Beberapa pekan lalu harganya sempat melonjak hingga Rp22.500 per kilogram dan bertahan cukup lama di musim kemarau," kata seorang petani gambir, Munisah di Desa Kincang, Kecamatan Rakit, Banjarnegara, Sabtu.
         
Dengan harga sebesar Rp20 ribu per kilogram, dia mengaku masih mampu meraih keuntungan meskipun dalam pemetikan kuncup bunga melati gambir pada lahan seluas 0,75 hektare miliknya dilakukan oleh buruh petik.
         
Menurut dia, upah buruh petik kuncup melati gambir hanya sebesar Rp10 ribu per kilogram.
         
"Kuncup bunga melati gambir ini dibeli oleh tengkulak yang akan menjualnya kepada pengepul di Kabupaten Purbalingga sebelum dijual ke pabrik teh di daerah Slawi, Tegal," katanya.
         
Petani melati gambir lainnya, Mujiyo mengaku kesulitan mencari tenaga buruh petik karena kaum perempuan saat ini lebih memilih pekerjaan lain.
         
Ia mengatakan, pemetikan harus dilakukan setiap hari sebelum kuncup bunga menjadi mekar karena jika telah mekar bakal ditolak pabrik.
         
Menurut dia, setiap satu hektare tanaman melati gambir membutuhkan sedikitnya 18 orang pemetik kuncup bunga agar hasilnya maksimal.
         
"Dalam satu hektare dapat menghasilkan sekitar 21 kilogram kuncup bunga melati gambir. Jika jumlah pemetiknya hanya separuh, berarti bakal banyak kuncup bunga yang keburu mekar karena tidak terpetik," katanya. (KR-SMT)