Hari ini Goundbreaking Proyek penambangan dan pengolahan Nikel di Bahodopi

id vale,nikel,bahodopi

Hari ini Goundbreaking Proyek penambangan dan pengolahan Nikel di Bahodopi

Seorang karyawan berjalan di depan booth foto di lokasi seremoni groundbreaking proyek penambangan dan pengolahan nikel di Bahomotefe, Bungku Timur, Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (10/2/2023). (Foto ANTARA/Basri Marzuki)

Palu (ANTARA) - Groundbreaking proyek Blok Bahodopi atau Indonesia Growth Project (IGP) Morowali yang dikerjakan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI) akan dilakukan Jumat (10/2/2023) ini.

Kegiatan ini dijadwalkan akan dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Groundbreaking akan dilakukan di dua titik, proyek penambangan di Bahomotefe, Kecamatan Bungku Timur dan pembangunan pabrik pengolahan atau smelter di Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir. Kedua lokasi itu berjarak sekitar 80 kilometer.
PT BNSI adalah perusahaan yang dibentuk PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bersama Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co., Ltd (Tisco) dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai).

Head of Communication PT Vale, Bayu Aji mengatakan selain dua menteri yang dijadwalkan hadir, goundbreaking juga akan dihadiri Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, Gubernur Sulteng Rusdi Mastura dan Bupati Morowali, Taslim.
Proyek Bahodopi disebut sebagai proyek penambangan dan pengolahan nikel rendah karbon terintegrasi di Kabupaten Morowali.
Proyek Blok Bahodopi meliputi Kontrak Karya Vale Indonesia seluas 16,395 hektare di Blok 2 dan Blok 3 Bahodopi.

Material bijih dari area penambangan di Bahodopi Blok 2 dan 3 akan diangkut melalui jalur laut ke lokasi pabrik di Sambalagi.
Khusus pengolahan nikel di Morowali ini akan terdiri dari delapan lini Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dengan perkiraan produksi sebesar 73.000 metrik ton nikel per tahun.