Ralat- Pangsa PDRB Sulteng terhadap Sulampua Meningkat 17,74 Persen

id ekonomi

Ralat- Pangsa PDRB Sulteng terhadap Sulampua Meningkat 17,74 Persen

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (PKwBI) Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat. ANTARA/HO-BI Sulteng

Palu (ANTARA) - Bank Indonesia menyebutkan pangsa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Sulawesi Tengah mengalami peningkatan positif menjadi 17,74 persen pada tahun 2022 dibanding tahun 2021 yang hanya 15,55 persen (data BPS), ditopang dari sektor industri pengolahan.



"Industri pengolahan Sulteng terus tumbuh dan menjadi yang terbesar di Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua)," kata Kepala Kantor Perwakilan BI (KPwBI) Sulteng Dwiyanto Cahyo Sumirat di Palu Rabu.



Menurutnya, pangsa PDRB Sulteng besar di wilayah Sulampua disebabkan seiring dengan terus bertambahnya smelter pengolahan nikel di provinsi ini, sehingga pembagian sektor industri pengolahan Sulteng terhadap pembagian sektor industri pengolahan Sulampua terus meningkat dari 13 persen tahun 2017 hingga 44 persen pada Kuartal IV 2022.



Atas kontribusi itu, memberikan sentimen positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang mana pada triwulan IV 2022, sesuai dengan rilis data PDRB dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Sulteng tumbuh 18,96 persen year on year (yoy). "Pertumbuhan ekonomi didorong lima sektor utama, dan yang paling berpengaruh yakni sektor industri pengolahan seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi pengolahan nikel," ujarnya. Ia menjelaskan, dari sisi lapangan usaha, penopang pertumbuhan ekonomi Sulteng meliputi industri pengolahan dengan pertumbuhan sebesar 41,90 persen (yoy), pertambangan sebesar 26,78 persen (yoy), konstruksi 8,83 persen (yoy), perdagangan sebesar 11,20 persen (yoy) dan pertanian sebesar 0,88 persen (yoy).



Selain itu, lanjutnya, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan di triwulan IV tahun lalu kontribusi sektor ekspor dengan pertumbuhan 23,92 persen (yoy), konsumsi rumah tangga 5,15 persen (yoy), konsumsi pemerintah 14,39 persen (yoy), investasi 6,61 persen (yoy) dan impor sebesar 12,62 persen (yoy) yang masih tumbuh positif. Pertumbuhan ini tertinggi di wilayah Sulampua disusul Maluku Utara sebesar 17,75 persen (yoy). Secara nasional, Sulteng juga merupakan salah satu daerah tertinggi pertumbuhan ekonominya," ucap Dwiyanto.