Jasindo Target 20.000 Hektare Asuransi Tani Sulteng

id jasindo

Jasindo Target 20.000 Hektare Asuransi Tani Sulteng

Jasindo (bumn.go.id)

Palu,  (antarasulteng.com) - PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menargetkan realisasi penyaluran produk asuransi usaha tani padi sebanyak 20.000 hektare di Sulawesi Tengah pada 2016.

"Saat ini baru terealisasi 4.000 hektare," kata Kepala Cabang PT. Jasindo Palu, Rahmat S Manoppo, di Palu, Jumat, di sela-sela rapat koordinasi inklusi keuangan dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang dilaksanakan Otoritas Jasa Keungan Sulawesi Tengah.

Rahmat mengatakan masih rendahnya realisasi tersebut karena kemungkinan banyak petani beranggapan tidak perlu mengasuransikan lahannya. Padahal kata dia, asuransi tersebut hadir dengan subsidi pemerintah untuk menyelamatkan usaha tani masyarakat.

Dia mengatakan petani hanya membayar 20 persen dari Rp180 ribu total premi yang harus dibayarkan, sementara 80 persennya ditanggung pemerintah.

"Petani hanya membayar Rp36 ribu per hektare per musim tanam," katanya.

Rahmat mengatakan asuransi tersebut meliputi ganti rugi jika terjadi fuso, kekeringan, banjir dan serangan hama. Dia mengatakan jumlah jaminan yang akan diterima petani jika terjadi kerugian akibat bencana tersebut sebanyak Rp6 juta per hektare.

"Program ini untuk menyelamatkan petani sehingga kalau terjadi fuso, kekeringan, banjir dan serangan hama, petani tidak menderita rugi tetapi diganti oleh asuransi yang preminya dibantu oleh pemerintah sebesar 80 persen," katanya.

Dia mengatakan realisasi asuransi usaha tani padi tahun ini cenderung lambat dibanding tahun sebelumnya.

Pada 2015 Jasindo diberi target sebanyak 16.000 hektre dan terealisasi sebanyak 15.500 hektare. Oleh karena keberhasilan tersebut, Jasindo pusat menaikkan target realisasi di Sulawesi Tengah menjadi 20.000 hektare.

Pada 2015 hanya difokuskan untuk empat kabupaten yakni Parigi Moutong, Tolitoli, Donggala dan Sigi. Untuk 2016 diperluas lagi menjadi delapan kabupaten.

Rahmat mengajak petani di Sulawesi Tengah agar tetap melindungi usaha taninya melalui asuransi Jasindo sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, petani tidak rugi telak karena diganti rugi oleh asuransi.