Palu, Sulawesi Tengah, (Antaranews Sulteng) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengimbau umat Islam di Kota Palu untuk menjadikan gerakan Palu Subuh Berkah dan Palu Magrib Berkah sebagai benteng menangkal pengaruh negatif era kesejagatan ini.
"Ayo kita jadikan momentum Palu Subuh Berkah (PSB) dan Palu Magrib Berkah (PMB) sebagai benteng umat Islam dalam upaya menangkal pengaruh-pengaruh negatif dari globalisasi," kata dia dalam sambutan tertulis halalbihalal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu yang dibacakan Asisten I Sekda Pemprov Sulteng M. Faizal Mang di Palu, Selasa.
Ia juga mengajak umat Islam di Kota Palu untuk memakmurkan masjid lewat gerakan PSB dan PMB, sekaligus menyeimbangkan pembangunan fisik dan mental spiritual.
Gerakan PSB dan PMB digagas oleh MUI Kota Palu dengan dipimpin Profesor Zainal Abidin.
Gerakan itu murni sebagai dakwah Islam untuk pembinaan umat yang berdampak terhadap peningkatan kualitas dan spiritual.
Oleh karena itu, Longki Djanggola menyebut gerakan PSB dan PMB memberikan dampak positif, antara lain terhadap muamalah dan akhlak, etika dan moral.
"Dengan adanya kegiatan PMB dan PSB, faedah ibadah shalat yang dilaksanakan secara berjamaah, bisa diperoleh dan juga hubungan silaturahim sesama muslim ikut terbina dan terjaga," katanya.
Ia berharap, umat Islam di Kota Palu memanfaatkan dengan baik kesempatan gerakan tersebut untuk beribadah dengan khusyuk.
Selain itu, katanya, mereka ikut memperdalam wawasan keagamaannya sehingga waktu-waktu tersebut tidak berlalu dengan sia-sia, namun diisi dengan hal-hal yang bermanfaat.
Baca juga: Pemprov Sulteng dukung gerakan PSB-PMB MUI Palu
Gubernur: PSB-PMB benteng menangkal pengaruh negatif
Foto bersama seusai halalbihalal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu (Foto Antara/Muhammad Hajiji)
Ayo kita jadikan momentum Palu Subuh Berkah (PSB) dan Palu Magrib Berkah (PMB) sebagai benteng umat Islam dalam upaya menangkal pengaruh-pengaruh negatif dari globalisasi,
