Sigi, (Antaranews Sulteng) - Pemkab Sigi sangat berharap para peserta yang mengikuti program siswa mengenal nusantara (SMN) asal Bangka Belitung, setelah kembali ke daerahnya bisa membantu pemerintah Sigi dalam mempromosikan berbagai budaya dan obyek wisata di daerah tersebut.
"Merekan sudah mengunjungi sejumlah wilayah di Kabupaten Sigi yang selama ini terkenal dengan keanekaan budaya, ada istiadat dan destinasi wisata unik dan kita berharap akan membantu dalam hal promosi," kata Asisten I Pemkab Sigi, Udin Djamadin di Desa Watunonju, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi,Kamis.
Ia mengatakan kehadiran para siswa dari Bangka Belitung (Babel) itu sangat bermanfaat , terutama mereka sebagai pejalar sudah mengenal budaya dan adat istiadat di sejumlah wilayah di Kabupaten Sigi yang mereka sudah kunjungi.
Dengan melihat langsung, akan sangat berguna bagi mereka, sebab bisa mempelajari dan mengenal lebih dekat budaya, adat dan juga obyek wisata di daerah ini.
Menurut dia, begitu? kembali ke daerahnya, paling tidak mereka akan menceritakan kepada siswa lainnya tentang pengalaman dan ilmu yang telah diperoleh selama melaksanakan program SMN di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.
Program SMN bagus untuk terus dilakukan secara berkesinambungan karena manfaatnya sangat besar baik bagi diri peserta SMN, juga tentu bagi pemerintah dan masyarakat di daerah yang menjadi sasaran program pertukaran siswa dimaksud.
"Saya yakin siswa yang ikut program SMN akan semakin luas wawasan nasional, nusantara dan kebangsaannya," kata Udin.
Begitu sebaliknya, para siswa asal Sulteng yang ikut program SMN ke Babel mereka juga akan menerima banyak pengalaman dan pengetahuan tentang budaya, adat dan juga destinasi wisata di daerah itu," kata dia.
Dia juga menambahkan Kecamatan Kulawi merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Sigi yang sangat kental budaya dan adat istiadat dan hingga kini masih dipertahankan kelestariannya oleh masyarakat setempat.
Selama ini, belum pernah ada konflik antarawarga, apalagi yang berbau SARA, karena memang budaya dan adat istiadat di wilayah itu secara turun-temurun dijaga dan dipertahankan oleh masyarakatnya.
Sanksi adat bagi mereka yang melakukan pelanggaran, termasuk merambah hutan diterapkan misalnya dengan dikenakan sanksi denda satu ekor kerbau.
Dan kehidupan masyarakat di seluruh wilayah Kulawi Raya yang terdiri atas tiga kecamatan yakni Kulawi, Pipikoro dan Kulawi Selatan terbilang sangat harmonis karena mereka monghormati budaya dan adat istiadat para leluhur mereka.
Toleransi antar-umat beragama di wilayah tersebut sejak dahulu kala hingga zaman moderen ini sangat kuat dan merupakan contoh bagi daerah lain di Provinsi Sulteng maupun daerah lainya di Tanah Air.
Berita Terkait
Sigi atasi kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat
Kamis, 2 Mei 2024 17:08 Wib
Dinkes Kabupaten Sigi bangun koordinasi tingkatkan layanan kesehatan
Kamis, 2 Mei 2024 16:53 Wib
Pemkab-Sigi berhasil turunkan angka stunting 10,4 persen tahun 2024
Kamis, 2 Mei 2024 11:52 Wib
KPU Kabupaten Sigi perpanjang pendaftaran calon anggota PPK untuk Pilkada 2024
Rabu, 1 Mei 2024 17:36 Wib
Pemkab Sigi perbaiki jembatan putus buka isolasi 4 desa di Pipikoro
Rabu, 1 Mei 2024 17:12 Wib
DPRD Kabupaten Sigi menetapkan ranperda dan pansus bahas LKPJ bupati tahun 2023
Selasa, 30 April 2024 21:17 Wib
Disperindag miliki program dan upaya pengendalian inflasi di Sigi
Senin, 29 April 2024 18:57 Wib
Pemkab Sigi perbaiki jalan dan jembatan putus dampak banjir
Senin, 29 April 2024 16:02 Wib