Palu, (Antaranews Sulteng) - Direktur Pendidikan Tinggi Kegamaan Islam (PTKI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Prof Dr Arskal Salim memotivasi mahasiswa baru IAIN Palu, Sulawesi Tengah untuk agar berdaya saing.
"Mahasiswa merupakan generasi milenial, generasi produktif. Hitungan produktif sejak mereka masuk sekolah menengah. Ditangan merekalah perubahan," katanya saat menyampaikan kuliah umum di IAIN Palu, Jumat.
Bicara mengenai milenial, katanya, maka harus berbicara tentang bonus demografi dan perubahan. Sebab, mahasiswa yang umumnya merupakan generasi milenial menjadi harapan perubahan kedepan.
Fakta saat ini, urai dia, 32 persen (81 juta dari 255 juta) penduduk Indonesia pada 2017 adalah generasi milenial. Populasi milenial akan bertumbuh hingga sebesar 60 persen dari total populasi pada tahun 2020.
Ia mengemukakan pada tahun 2016/2017, mahasiswa PTKI yang juga generasi milenial berjumlah total 802.637, yang tersebar di 744 PTKI negeri dan swasta.
Kemudian bangsa dan generasi milenial memasuki era industri 4.0 dengan peluang dan tantangan yang sangat jauh berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.
"Apa saja tantangan yang dihadapi oleh PTKI saat ini terkait dengan peningkatan populasi generasi milenial di era industri 4.0, bagaimana PTKI merespon dan beradaptasi dengan karakteristik generasi milenial ini, bagaimana nilai-nilai keislaman di lingkungan PTKI ditanamkan pada generasi milenial ini secara relevan dan kontekstual, bagaimana PTKI menyiapkan muslim milenial untuk era industri 4.0, ini tantangan yang kita hadapi," katanya.
Ia menjelaskan industri 4.0 melahirkan sebuah era yang ditandai dengan disrupsi teknologi yang kemudian menghasilkan model bisnis baru yang inovatif dan progresif.
Pada sisi pendidikan, inovasi seperti MOOC (massive open online course) sudah menjebol sekat antarnegara sehingga setiap orang bisa belajar dari mana saja dan kapan saja. Karena itu ketika ruang kelas sudah mengalami evolusi teknologi yang luar biasa dan mahasiswa (generasi milenial) sudah melesat menjelajah ilmu di dunia maya.
Dengan tantangan tersebut, PTKI perlu memiliki daya tawar secara ekonomi, perlu memberikan edukasi politik yang bermartabat, berfokus pada kesatuan bangsa serta toleransi pada perbedaan, perlu terintegrasi dengan teknologi informasi (e-learning, mobile learning, online course), perlu mendorong kajian interdisipliner, lintas wilayah, lintas budaya, serta lintas negara, dan perlu melakukan penguatan terhadap nilai agama Islam, pendidikan karakter, budaya lokal Indonesia, serta budaya Islam Indonesia.
Selanjutnya, penanaman nilai-nilai keislaman di lingkungan PTKI yaitu dengan memaksimalkan pendidikan agama sebagai benteng kepribadian dan pembekalan hidup untuk andil dalam persaingan di kancah dunia.
Kemudian untuk meneguhkan nilai keislaman pada generasi milenial salah satu yaitu dengan waktu yang banyak terkoneksi ke internet, milenial bisa diberikan eksposur pada tokoh, kejadian, inovasi, sejarah, peradaban Islam dari seluruh dunia, serta mendorong milenial untuk lebih mengenali Islam yang ada di Nusantara.
Baca juga: Mall tidak berbahaya bagi Perguruan Tinggi Islam
Berita Terkait
UIN Palu dan IAIN Gorontalo gencarkan moderasi beragama
Jumat, 3 Mei 2024 18:10 Wib
Sebanyak 49 PTKIN se-Indonesia jadi peserta IOSIE 2024
Jumat, 1 Maret 2024 15:19 Wib
Menag minta jajaran libatkan masyarakat dalam program keagamaan
Senin, 5 Februari 2024 15:31 Wib
Perkemahan Wirakarya Nasional kuatkan nasionalisme mahasiswa
Senin, 22 Mei 2023 15:00 Wib
Menag: PWN tumbuhkan gerakan inovasi pramuka hadapi perubahan zaman
Senin, 22 Mei 2023 13:31 Wib
FTIK UIN Palu dan IAIN Kendari kerja sama pengembangan pendidikan
Jumat, 23 Desember 2022 16:47 Wib
IAIN Parepare dan UIN Palu optimalkan implementasi Tri Dharma PT
Jumat, 12 Agustus 2022 22:15 Wib
UIN Palu-IAIN Gorontalo lakukan penelitian di wilayah perbatasan
Selasa, 24 Mei 2022 16:20 Wib