Seratusan Jirigen Zam-Zam Terjaring Razia

id zam-zam, air

Seratusan Jirigen Zam-Zam Terjaring Razia

air zam-zam (Antara)

Jeddah (antarasulteng.com) - Seratusan jerigen berisi air zam-zam terjaring setelah dilakukan pemeriksaan pada koper jamaah Kelompok Terbang SOC-63, SOC-64, SOC-65 dan SOC-67, Embarkasi Solo, yang pulang dengan pesawat Garuda.

Sekretaris Daerah Kerja Jeddah Nur Alya Fitra di Jeddah, Selasa menyatakan memasukkan air zam-zam dalam koper membahayakan penerbangan karena koper menjadi basah dan rembesan air dikhawatirkan mengganggu sistem komunikasi di pesawat.

"Kami (petugas pelayana haji) sudah berulang kali mengingatkan jamaah agar tidak memasukan zam-zam ke dalam koper demi keselamatan mereka juga, tetapi agaknya masih ada yang tidak menghiraukannya," kata Fitra.

Ketika ditanya apakah tindakan itu terkait dengan kecemburuan jamaah penumpang pesawat garuda yang hanya mendapat lima liter zam-zam, Fitra mengatakan hal itu sangat mungkin terjadi setelah mereka tahu bahwa jamaah penumpang Saudia mendapat 10 liter zam-zam.

Dampaknya, jamaah keempat kloter tersebut berspekulasi mungkin kopernya bisa lolos dari pemeriksaan. Petugas menemukan sejumlah koper yang hanya diisi air zam-zam dalam kemasan saja.

Tindakan spekulatif sebagian jamaah tersebut merepotkan petugas karena harus bekerja ekstra untuk membongkar koper tersebut. "Untungnya koper-koper tersebut masih bisa diangkut bersamaan dengan pemiliknya dalam satu pesawat," kata Fitra.

Dalam kesempatan berbeda Kabid Transportasi Kantor Misi Haji Indonesia Edayanti Dasril mengatakan berdasarkan data yang dia peroleh ditemukan 46 koli air zam-zam pada kelompok terbang SOC-63 seberat sekitar 200 kilogram, 32 koli pada SOC-64 seberat 190 kilogram, 81 koli pada kelompok terbang SOC-66 seberat 539 kilogram dan zam-zam diduga juga ada pada kelompok terbang SOC-65.

Dia menyatakan zam-zam juga ditemukan pada 839 tas jinjing penumpang Saudia. Dengan temuan tersebut Edayanti menyatakan pemberian zam-zam 10 liter dari Saudia tidak menjamin penumpang tidak membawa zam-zam lagi dalam kopernya.

Sebelumnya, sejumlah 236 koper jamaah kelompok terbang SUB-01 embarkasi Surabaya terpaksa dibongkar juga karena ditemukan ratusan air zam-zam dalam beragam kemasan. Dampaknya, kopernya terpaksa menyusul dengan penerbangan lain.

Kelompok terbang SUB-01 merupakan keloter awal yang pulang ke tanah air dengan menggunakan Saudia. Sejak itu tidak terdengar jamaah penumpang Saudia membawa zam-zam dalam koper. (E007)