Warga Jono Oge kerja bhakti bersihkan rumah

id jonoge, sigi, gempa

Warga Jono Oge kerja bhakti bersihkan rumah

Gubernur meninjau lokasi gempa di Desa Jono Oge, Sigi (Foto Antara/Humas Prov.) (Foto Antara/Humas Prov./)

Sigi, 20/11 (Antara) - Warga Desa Jono Oge di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah dalam beberapa hari ini terlihat gotong royong membersihkan puing-puing rumah yang ambruk akibat diterjang bencana alam gempabumi pada 28 September 2018.

Seso, seorang warga Dusun III  Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi di Jono Oge, Selasa membenarkan sudah beberapa hari ini, warga termasuk ibu rumah tangga yang ada di desa itu melaksanakan bakti sosial.

Saban hari, kata dia, warga secara bahu membahu membersihkan bangunan rumah penduduk yang rusak diporak-porandakan oleh bencana alam gempabumi cukup dasyat.

Ia mengatakan bangunan rumah yang hanya terbuat dari bahan bangunan kayu mudah dibongkar.

Tetapi bangunan permanen dari tembok, harus menggunakan alat berat (buldozer) untuk merobohkannya.

Namun sebelum dirobohkan, warga  membersihkan dahulu atap dan konsen-konsen bangunan agar masih bisa dipergunakan lagi, juka akan membangun rumah kembali.

Hal senada juga disampaikan Lukas. Ia membenarkan warga Jono Oge  kerja bakti setiap harinya membersihkan puing-puing bangungan rumah, toko atau kios yang ada di desa itu.

Dengan begitu, kata dia, akan sangat membantu  masyarakat sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk sewah buruh membersihkan puing-puing rumah yang berserakan akibat diterjang gempabumi.

Ia mengatakan rarta-rata rumah di Desa Jono Oge rusak semuanya.

"Tidak ada lagi bangunan rumah yang terlihatr utuh atau tidak rusak,"  kata dia.

Semua rumah yang ada di desa tersebut, seluruhnya rusak dan tidak bisa lagi dipertahankan untuk tempat tinggal karena sangat rawan jika terjadi lagi gempa berkekuatan besar, sebab kebanyakan sudah retak dan ada yang miring atau sebagian badan rumahnya tertanam dalam lumpur.

Dersa Jono Oge, salah satu desa terparah di Kabupaten Sigi. Bahkan desa itu termasuk daerah likuifaksi yang harus dipertimbangkan pemerintah untuk tempat permukiman penduduk.

Ada satu dusun di desa itu yang memang hilang permukimannya., Bahkan jalan hampir dua kilometer yang menghubungkan Dusun II Jono Oge dengan Desa Sidera ikut lenyap diterjang lumpur.

Tanah di wilayah itu bergerak saat terjadi guncangan gempabumi dasyat dan tidak ada satupun bangunan rumah maupun toko, warung/kios yang tersisa.

Semuanya, termasuk puluhan warga Dusun II Jono Oge meninggal dunia dan hilang di duga kuat terkubur lumpur saat terjadi gempa 7,4 SR.