Bulog Sulteng akan datangkan kembali enam ton daging beku

id daging beku,bulog sulteng

Bulog Sulteng akan datangkan kembali enam ton daging beku

Ilustrasi, Daging sapi dan kerbau beku (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Permintaan pasar terhadap daging beku yang dijual Bulog selama ini menunjukan peningkatan mengembirakan, sehingga stok harus selalu tersedia dalam jumlah memadai
Palu (ANTARA) - Perum Bulog Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam waktu dekat ini akan mendatangkan kembali daging beku sebanyak enam ton dari Jakarta untuk memenuhi kebutuhan pasar di daerah itu yang terus mengalami peningkatan.

"Permintaan pasar terhadap daging beku yang dijual Bulog selama ini menunjukan peningkatan mengembirakan, sehingga stok harus selalu tersedia dalam jumlah memadai," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik dan OPP Perum Bulog Sulteng, Amir Sube di Palu, Selasa.

Ia mengatakan sejak Bulog Sulteng mendapat rekomendasi dari Gubernur Sulteng H Longki Djanggola untuk memasok daging beku ke daerah ini, permintaan pasar terutama untuk kebutuhan restoran, hotel-hotel, dan pedagang bakso terus meningkat.

Minat masyarakat untuk mengkonsumsi daging beku yang didatangkan Bulog dan kini telah masuk ke pasar-pasar modern dan juga melalui beberapa Rumah Pangan Kita (RPK) cukup tinggi."Itu bisa dilihat dari stok daging beku di Bulog terus menipis," kata dia.

Daging beku dijual Bulog sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat yakni sebesar Rp80.000 per kilogram. Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan harga daging segar yang dijual pedagang di pasar-pasar tradisional di Kota Palu dan sekitarnya yang mencapai Rp110.000 per kilogram.

Selain menjual daging beku, Bulog Sulteng juga menyediakan sejumlah komoditi pangan seperti beras,gula pasir, minyak goreng, bawang merah, dan bawang putih. Hanya saja, kata dia, stok bawang putih dan bawang merah di gudang Bulog sudah kosong.

Menghadapi Ramadhan 2019, Bulog memastikan stok beberapa kebutuhan pokok yang ada di gudang saat ini masih cukup memadai.

Seperti Sulteng juga gencar membeli gabah/beras produksi petani untuk mengamankan stok beras nasional yang ditargetkan pusat pada musim panen (MP) 2019 ini sebanyak 30.000 ton.

Harga beras di tingkat petani saat ini masih di atas Harga Pokok Produksi (HPP). HPP beras ditetapkan pemerintah pusat Rp7.300 per kilogram ditambah 10 persen menjadi Rp8.030 per kilogram. Sementara harga beras di tingkat produsen mencapai Rp8.500-Rp9.000 per kilogram. Meski harga cukup tinggi, Bulog Sulteng tetap masih bisa membeli dengan harga HPP.