Pemprov minta masyarakat tidak borong bahan pokok di pasar murah

id pasar, murah,sekdaprov, palu

Pemprov minta masyarakat tidak borong bahan pokok di pasar murah

Sekdaprov Sulteng, Mohammad Hidayat Lamakarate buka pasar murah Ramadhan di Lapangan Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu. (Antara/Anas Masa)

Karena namanya saja pasar murah. Kalau ada barang/bahan kebutuhan masyarakat dijual di pasar murah ini, tetapi harganya lebih mahal dari pada harga di pasaran, tolong dilaporkan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan selaku pelaksana kegiatan ini
Palu (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Mohammad Hidayat Lamakarate meminta masyarakat di daerahnya yang hendak berbelanja berbagai kebutuhan di pasar murah tidak melakukan aksi borong.

"Jangan melakukan aksi borong, karena stok barang/bahan berbagai kebutuhan yang ada di pasar murah cukup memadai," katanya ketika membuka pasar murah di Palu, Rabu. 

Pasar murah tersebut digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng bekerja sama dengan distributor, Perum Bulog, PPI, Bank Indonesia, Pertamina, Hiswana Migas, Dinas Peternakan dan Dinas Kelautan di Lapangan Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.

Hidayat mengatakan aksi borong juga dapat memicu para pedagang untuk menaikkan harga sepihak sehingga merugikan masyarakat.

Menjelang hari-hari besar keagamaan, biasanya harga barang/bahan pokok di pasar-pasar bergerak naik. Dan di Kota Palu beberapa kebutuhan seperti telur ayam, bawang putih dan bawang merah rata-rata mengalami kenaikan harga signifikan sehingga meresahkan.

Pemerintah dalam membantu masyarakat menghadapi bulan suci Ramadhan dan menyambut hari raya Waisak 2019 melaksanakan pasar murah.

Pasar murah berarti, kata dia, harganya juga harus lebih murah dari harga yang ada di pasaran.

"Karena namanya saja pasar murah. Kalau ada barang/bahan kebutuhan masyarakat dijual di pasar murah ini, tetapi harganya lebih mahal dari pada harga di pasaran, tolong dilaporkan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan selaku pelaksana kegiatan ini," kata Sekdaprov Hidayat.

Pemerintah, katanya terus berupaya untuk tetap menjaga ketersediaan dan kestabilan harga bahan kebutuhan pokok menghadapi Ramadhan dan hari raya.

Bahan kebutuhan pokok harus tersedia selalu dalam jumlah memadai di pasar, mengingat permintaan masyarakat tentu semakin tinggi.

Menurut dia, jika stok menipis dan permintaan meningkat, maka ada peluang bagi para pedagang melakukan spekulasi dengan menaikkan harga secara sepihak.

"Dan ini tentu sangat merugikan masyarakat," kata dia.

Karena itu, salah satu langkah antisipasi dari pemerintah daerah dengan melaksanakan pasar murah sehingga harga bahan pokok di pasaran tetap terkendali.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Arief Latjuba mengatakan setiap menghadapi hari-hari besar keagamaan dan juga HUT Provinsi Sulteng, dilaksanakan kegiatan dimaksud.

"Ini rutin dilaksanakan setiap kali menyambut hari raya dan juga bulan suci Ramadhan," kata dia.

Setiap kali pasar murah digelar, mendapat dukungan besar dari para pelaku usaha yakni distributor dan juga sejumlah instansi pemerintah, termasuk BUMN seperti Perum Bulog dan PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia) dengan menjual berbagai komoditas dengan harga yang relatif murah.
(T.BK03/)
Sekdaprov Sulteng, Mohammad Hidayat Lamakarate tinjau salah satu stand distributor di lokasi pasar murah