Warga Parigi gelar Lebaran Lalampa pererat silaturahim

id Lebaran lalampa, lalampa, Parigi

Warga Parigi gelar Lebaran Lalampa pererat silaturahim

Pelaku usaha di ruas jalan Trans Sulawesi Desa Toboli, Kecanatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menyediakan lalampa gratis untuk warga dan pengguna jalan pada perayaan lebaran lalampa, Rabu (14/8). (Antaranews/Moh Ridwan)

Masih ada warga yang belum tersentuh, olehnya melalui pemerintah desa memfasilitasi pengembanga usaha kuliner lalampa agar warga bisa hidup sejahtera
Parigi (ANTARA) - Lebaran Kuliner Lalampa digelar di Desa Toboli, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah sebagai upaya mempererat tali silaturahim antarwarga.

"Pemerintah sangat menyambut baik kegiatan seperti ini. Sebagai ajang silaturahmi juga dimanfaatkan sebagai promosi wisata kuliner," Kata Bupati Parigi Moutong diwakili Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra, Samin Latandu dalam acara tersebut, Rabu. 

Kegiatan yang dilaksanakan pascalebarah Idul Adha 1440 Hijriah 2019 itu cukup menarik perhatian pengguna jalan Trans Sulawesi. 

Tidak sedikit pengendara berhenti mencicipi hidangan makanan tradisional khas Parigi. 

Desa Toboli merupakan salah satu objek wiata kuliner yang ditetapkan pemerintah setempat. Wilayah itu cukup strategis karena menjadi perlintasan sejumlah daerah di Sulawesi Tengah bahkan jalur penghubung lintas provinsi. 

Di wilayah itu juga banyak warung-warung menyediakan kuliner tradisional. Lebaran Lalampa kali pertama dilaksanakan ini atas inisiatif pemerintah kecamatan setempat melibatkan warga mengingat potensi kuliner tersebut cukup diminati.

Camat Parigi Utara Rahman Badja mengatakan, kegiatan yang bertajuk Lebaran Lalampa sebagai wujud dari kebersamaan warga, selain ajang silaturahim juga meminimalisir pertikaian antar pemuda desa, melalui momen ini terbagun rasa kebersamaan karena lebaran lalampa melibatkan lima desa di wilayah kecamatan itu. 

"Semua lalampa yang di sajikan di sepanjang jalan gratis dimakan dan harus dihabiskan di tempat tidak boleh dibawah pulang," ujar Rahman.

Baca juga : Pemda Parigi Moutong sediakan 25 hewan kurban

Emak-emak di Parigi Moutong kembangkan bisnis minyak kelapa dalam


Menurutnya, bisnis kuliner lalampa cukup menjanjikan dan menambah penghasilan warga setempat, sebab omset diperoleh dari usaha tersebut paling sedikit Rp200.000 per hari per unit usaha.

Dia mendorong para Kepala Desa di wilayahnya agar memberi porsi anggaran pemberdayaan melalui Anggaran Dana Desa (ADD) untuk mengembangkan usaha kulinert tersebut. 

"Masih ada warga yang belum tersentuh, olehnya melalui pemerintah desa memfasilitasi pengembanga usaha kuliner lalampa agar warga bisa hidup sejahtera," katanya.

Rencananya, Lebaran Lalampa akan digelar setiap tahun baik pascaperayaan Idul Fitri maupun Idul Adha. 

Lebaran Lalampa di Desa Toboli menyajikan sekitar 3.000 lalampa yang diolah ibu-ibu rumah tangga maupun pelaku usaha di ruas jalan Trans Sulawesi.