Banggai Kepulauan Jadi Patron Listrik Prabayar Indonesia

id pln, listrik

Banggai Kepulauan Jadi Patron Listrik Prabayar Indonesia

Ilustrasi-Seorang pelanggan listrik prabayar, memasukkan pulsa listrik, menjelang habisnya pulsa listrik miliknya. (FOTO ANTARA/M.Ali Khumaini)

Yang pertama kali di Indonesia 100 persen prabayar adalah Banggai Kepulaun. Itu di dunia mungki
Palu, (antarasulteng.com) - PT PLN (Persero) akan menjadikan Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah menjadi contoh dalam penyambungan listrik prabayar di Indonesia karena realisasi prabayar di daerah tersebut mencapai 100 persen.

Direktur Operasional Wilayah Timur PT PLN Vickner Sinaga dalam kunjungan kerja Komisi VII DPR di Palu, Selasa malam, mengatakan pihaknya baru saja berkunjung ke Salakan, ibu kota Banggai Kepulauan, melihat langsung kondisi kelistrikan di daerah itu.

Vickner mengatakan selama berada di Sulawesi Tengah, ia mendapat hal-hal luar biasa atas bantuan masyarakat pelanggan PLN salah satunya di Banggai Kepulauan.

"Yang pertama kali di Indonesia 100 persen prabayar adalah Banggai Kepulaun. Itu di dunia mungkin," kata Vickner.

Laporan tersebut disampaikan Vickner kepada Ketua Komisi VII Soetan Batugana dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.

Vickner mengatakan Banggai Kepulauan akan menjadi patron penyambungan listrik ke pelanggan di daerah lain di Indonesia.

Ia juga mengatakan Sulawesi Tengah pada 2010 pernah mengalami krisis listrik paling kronis di Indonesia bahkan di dunia karena dalam sehari padam tiga jam, menyala tiga jam, lalu padam lagi.

Ibarat orang sakit, PLN di Palu pada tahun itu penanganannya berada di ruang ICCU.

"Dari ICCU baru masuk ke ruang perawatan. Pada 2011 kita masih berobat jalan. Tahun 2012 baru mulai membaik. Tahun 2013 ini listrik kita sudah masuk pertumbuhan," kata Vickner.

Ia mengatakan pasokan listrik dari PLTA Sulewana, Poso, akan masuk ke jaringan kelistrikan Palu pada akhir tahun 2013 sebesar 84 megawatt.

Selain itu pasokan listrik dari Sulawena untuk tegangan sedang akan disambung ke Poso pada April tahun ini.

Vickner mengatakan dengan masuknya pasokan listrik itu kekurangan listrik di daerah ini sudah bisa diatasi. Bahkan sudah ada cadangan untuk kegiatan industri.(SKD)