Kepsek Pingsan Terkait Video Siswinya Permainkan Shalat

id sekolah

Saya pingsan saat upacara hari Senin
Palu,  (antarasulteng.com) - Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah, Muallimin mengaku sempat dua kali pingsan setelah mengetahui lima siswinya terlibat dalam video yang mempermainkan tata cara shalat di sekolah yang kini beredar luas di dunia maya.

Muallimin yang dihubungi dari Palu, Jumat, mengatakan rekaman video dari telepon genggam berdurasi 5,34 menit itu terjadi pada 9 Maret 2013. Kejadian itu baru diketahui pihak sekolah pada 30 Maret 2013.

"Saya pingsan saat upacara hari Senin (1 April). Kemudian pingsan lagi, saat saya putarkan video itu di hadapan orang tua siswi pada 3 April 2013," kata Muallimin.

Dia mengatakan kejadian yang menimpa siswinya tersebut merupakan peristiwa paling berat dan pelanggaran berat selama ini karena kelakuan siswinya dianggap menistakan agama Islam.

"Saya mendapat tekanan perasaan luar biasa. Dilematis. Kasihan karena dua minggu lagi ujian nasional. Di sisi lain ada 600 siswa lain yang harus dijaga," katanya.

Muallimin mengatakan sisi lain kelakuan siswi tersebut sudah melukai umat Muslim.

"Secara manusiawi kita kasihan. Kalau kita bijaksanai, tidak dikeluarkan dari sekolah, maka tidak ada lagi aturan yang bisa ditegakkan di sekolah ini. Ini pelanggaran terberat yang pernah terjadi," katanya.

Dia mengatakan setelah memastikan keterlibatan lima siswi dan seorang lainnya yang merekam adegan mempraktikkan shalat sambil berjoget tersebut, pihak sekolah langsung menghubungi orang tua siswi.

Muallimin mengatakan orang tua siswi sendiri menyayangkan keterlibatan anak mereka.

"Orang tuanya sendiri tidak menerima kelakuan anaknya itu karena sudah mempermainkan agama," katanya.

Muallimin mengatakan pihak sekolah terpaksa memecat lima siswi tersebut karena sudah melanggar dan khawatir adanya reaksi yang berlebihan dari masyarakat.

"Justru kalau tidak dipecat reaksi berat dari umat muncul. Kami tidak bisa menjamin keamanan atas reaksi umat," katanya.

Saat ini kasus video yang mempermainkan praktik shalat itu sudah ditangani polisi setempat.

Video itu beredar di dunia maya dengan empat alamat berbeda sejak 16 April 2013. Judul video yang paling banyak dikunjungi adalah kelakuan siswa SMA 2 Tolitoli berjumlah 104.196 orang pengunjung. Sebanyak 2.390 pengunjung memberikan komentar beragam. Umumnya komentar tersebut sinis dan menyayangkan aksi lima siswi tersebut. (SKD)