Pelabuhan Ogotua Jadi Pusat Distribusi Ikan

id dermaga, pelabuhan

Pelabuhan Ogotua Jadi Pusat Distribusi Ikan

Ilustrasi (antaranews)

Sarana dan fasilitas PPDI akan dibangun mulai tahun ini
Palu,  (antarasulteng.com) - Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Ogotua, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, akan dijadikan pusat pemasaran dan distribusi ikan (PPDI) untuk melayani kebutuhan konsumen lokal dan industri perikanan di dalam dan luar daerah ini.

"Sarana dan fasilitas PPDI akan dibangun mulai tahun ini," kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil perikanan (P2HP) Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, Udin Ibrahim di Palu, Senin.

Dia belum merinci seberapa besar kapasitas PPDI tersebut, namun mengatakan bahwa PPDI akan menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana pembeli dapat memperoleh ikan dalam bentuk segar atau yang sudah melalui proses pembekuan dan dikemas.

Untuk mendukung keberadaan PPDI, kata Udin, Dinas KP Sulteng akan membangun pabrik es berkapasitas 10 ton dan gudang pendingin (coldstorage) berkapasitas 30 ton.

PPDI, katanya, akan memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan kesejahteraan nelayan, stabilisasi harga dan suplai untuk mendukung industrialisasi hasil perikanan serta meningkatkan ketahanan pangan lokal, regional dan nasional.

Kementerian KP memproyeksikan PPDI Ogotua ini menjadi embrio dari implementasi Sistim Logistik Ikan Nasional (SLIN) dimana Sulawesi Tengah ditetapkan menjadi proyek percontohan mulai 2015.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Perikanan DKP Sulteng Agus Sudaryanto yang dihubungi terpisah menyebutkan bahwa pemerintah memilih PPP Ogotua sebagai lokasi PPDI karena pelabuhan ini memiliki sarana dan fasilitas yang memadai serta lokasi yang strategis di Selat Makassar yang merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.

Pelabuhan Ogotua yang diresmikan Gubernur Sulteng Longki Djanggola pada Maret 2014 memiliki dermaga sepanjang 100 meter dan jembatan penghubung (trestle) sepanjang 50 meter dengan luas kawasan sekitar delapan hektare.

Biaya pembangunan pelabuhan perikanan terbesar di Sulawesi Tengah ini mencapai sekitar Rp40 miliar dan kini terbuka untuk para investor yang akan menanamkan modal membangun industri pengolahan hasil perikanan.

Dinas KP Sulteng, kata Agus, terus berupaya meningkatkan sarana dan fasilitas pendukung seperti penyediaan ruang pembekuan ikan (ABF-air blast freezer), gudang pendingin (coldstorage), pabrik es balok, sarana air bersih dan listrik. (skd)