Habib Saggaf sebut Madrasah dan ponpes tempat memperbaiki orang rusak

id Sulteng,Sandi,Palu,Mudik

Habib Saggaf sebut Madrasah dan ponpes tempat memperbaiki orang rusak

Ketua Utama Alkhairaat Habib Sayyid Saggaf bin Muhammad Aldjufri menyampaikan amanat dan arahannya dalam HAUL Pendiri Alkhairaat almarhum Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aldjufri atau Guru Tua ke 53 yang berlangsung secara virtual di Kota Palu, Minggu malam (23/5). ANTARA/HO-Majelis Riyadus Sholihin Alkhairaat

Palu (ANTARA) - Ketua Utama Alkhairaat Habib Sayyid Saggaf bin Muhammad Aldjufri menyatakan madrasah dan pondok pesantren (ponpes) merupakan sarana pendidikan dan tempat untuk memperbaiki orang-orang yang rusak.

Baik orang-orang yang rusak akhlak atau perilakunya, juga orang-orang yang kurang bahkan sama sekali tidak mendapat pendidikan ilmu pengetahuan dan agama karena tidak mendapat kesempatan mengenyam pendidikan formal maupun non formal.

"Madrasah atau ponpes itu macam (seperti) tempat-tempat untuk memperbaiki. Nah begitu juga madrasah dan ponpes Alkhairaat. Selain diajarkan dan diberikan ilmu pengetahuan, juga akhlak mereka diperbaiki," katanya saat menyampaikan amanatnya dalam HAUL Pendiri Alkhairaat ke 53 almarhum Habib Sayyid Idrus bin Salim Aldjufri atau Guru Tua yang berlangsung secara virtual di Kota Palu, Minggu malam.

Menurut dia, pendidikan akhlak merupakan pendidikan yang utama dan terlebih dulu diajarkan untuk umat Islam, sebab jika akhlak umat telag baik maka mudah untuk mengajarkan ilmu pengetahuan lainnya terutama ilmu agama kepada mereka.

"Akhlak ini penting sekali. Makanya Guru Tua dalam syairnya mengatakan hanya dengan akhlak dan ilmu pengetahuan kamu bisa mencapai semua yang kamu inginkan. Itulah yang tercermin pada diri anak-anak Alkhairaat,"ujarnya.

Dalam HAUL tersebut Habib Saggaf mengajak umat Islam di Indonesia pada umumnya dan khususnya di Sulteng untuk agar waspada dari upaya memecah belah persatuan antar umat beragama dan satu domba yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab yang mengatasnamakan menganut agama tertentu.

Oleh sebab itu bersatu agar patuh dengan pemerintah utamanya ulama menjadi kunci agar tidak terprovokasi dengan hasutan kelompok-kelompok tersebut.

Baca juga: Habib Saggaf : Umat Islam Indonesia diminta jaga persatuan dari upaya adu domba