Manado (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara Sarbin Sehe mengatakan menghargai kearifan lokal sebagai upaya untuk mempersatukan bangsa.
"Menghargai kearifan lokal sebagai salah satu hal yang mendorong semangat toleransi, keberagaman, dan harmoni antarumat beragama di masyarakat," kata Sarbin, dalam sosialisasi Kampung Moderasi Beragama di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu.
Kakanwil mengatakan bahwa kearifan lokal memegang peran penting dalam pembangunan negara.
"Kita tidak bisa melupakan nilai-nilai dan kearifan lokal yang telah lama menjadi bagian dari budaya dan kehidupan masyarakat di daerah ini," katanya.
Kearifan lokal ini, katanya, harus senantiasa dihargai dan dijaga, karena hal tersebut juga akan berkontribusi pada pembangunan dan kemajuan bangsa secara keseluruhan.
Dia juga menegaskan pentingnya memahami bahwa semua agama mengajarkan tentang hubungan dengan tuhan dan hubungan dengan sesama manusia.
"Kita harus menjaga dan merangkul nilai-nilai keagamaan dari berbagai keyakinan, sehingga harmoni dan kedamaian dapat tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Semua agama mengajarkan tentang cinta, perdamaian, dan kasih sayang. "Jadi, mari kita jaga dan lestarikan keindahan tersebut dalam kehidupan sehari-hari," tegas Kakanwil.
Ia berharap kegiatan Sosialisasi dan Peluncuran Kampung Moderasi ini dapat menjadi awal yang baik dalam memperkuat kerja sama dan sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam mewujudkan daerah yang lebih harmonis dan berdaya saing.
Dengan semangat moderasi dan keberagaman, diharapkan Kepulauan Sitaro menjadi contoh yang menginspirasi bagi wilayah lain dalam mewujudkan masyarakat yang berdikari dan sejahtera.
Hargai kearifan lokal sebagai pemersatu bangsa
Kakanwil Kemenag Sulut H Sarbin Sehe saat dijemput dengan atraksi budaya Kabupaten Sitaro, Sulut, Rabu (26/7/2023).ANTARA/HO-Kemenag.
