KPU Parigi Moutong: Simulasi pungut hitung di TPS bentuk penguatan bagi KPPS

id Simulasi pemungutan suara, TPS, kpps, KPUparimo, Ariyana, pemilu, Parigi Moutong, Sulteng

KPU Parigi Moutong: Simulasi pungut hitung di TPS bentuk penguatan bagi KPPS

Salah seorang pemilih di DTPS 3 Desa Bambalemo Ranomaisi memasukan surat suara ke dalam kotak suara usai memilih pada kegiatan simulasi pemungutan dan penghitungan suara berlangsung di Parigi, Jumat (26/1/2024). ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengatakan kegiatan simulasi pungut hitung di Tempat Pemungutan Suara (TPS) merupakan bentuk penguatan bagi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

"Simulasi perlu dilakukan, supaya penyelenggara di tingkat bawah memahami teknis pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara suara," kata Ketua KPU Parigi Moutong Ariyana saat menghadiri kegiatan simulasi di Parigi, Jumat.

Ia menjelaskan, KPPS adalah ujung tombak dalam penyelenggaraan pemilihan, karena mereka bertugas di TPS, sehingga salah satu model bimbingan teknis dilakukan yakni simulasi.

Pada kegiatan itu, KPU melibatkan partisipasi warga sebagai pemilih sehingga suasana terbangun layaknya situasi pada hari pemungutan suara.

"Simulasi yang kami lakukan di TPS 3 Desa Bambalemo, Kecamatan Parigi dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 222 orang. Di tempat ini akan didirikan satu TPS sesuai dengan titik koordinatnya, yang mana titik koordinat ini akan terkoneksi ke KPU RI sehingga semua TPS nanti terpantau," ujarnya.

Ia mengemukakan, melalui kegiatan simulasi juga dilakukan uji coba akurasi sistem rekapitulasi (Sirekap) yang terus dikembangkan, dan penyempurnaannya pada Pemilu 2024.

Sirekap merupakan sistem perekapan suara berbasis digital guna memudahkan petugas dalam merekapitulasi hasil pemungutan dan penghitungan suara di TPS.

"Petugas KPPS harus menguasai penggunaan aplikasi ini. Penggunaan Sirekap perlu ditunjang dengan jaringan internet sehingga dalam penggunaannya lebih efektif. Kami juga mengupayakan pada hari pemungutan suara nanti jaringan internet dan jaringan listrik memadai supaya proses rekapitulasi tidak terganggu," tutur Ariyana.

Di kesempatan itu, ia juga mengimbau warga ikut berpartisipasi mengawal pemilu, termasuk partisipasi datang ke TPS menyalurkan hak konstitusional pada hari pemungutan suara 14 Februari 2024.

"Saya berharap masyarakat antusias datang ke TPS menyalurkan hak pilih, karena satu suara sangat berharga untuk menentukan nasib bangsa ke depan. Jangan mau diiming-imingi sesuatu memilih calon tertentu, saya berharap tidak ada golongan putih (golput) supaya target partisipasi Parigi Moutong dapat tercapai di angka 85 persen," kata dia.