IAIN Palu dapat Rp30 miliar rehabilitasi gedung terdampak tsunami

id IAIN

IAIN Palu dapat Rp30 miliar rehabilitasi gedung terdampak tsunami

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan dan Perencanaan IAIN Palu, Dr Kamaruddin. (IAIN) (IAIN/)

Palu, (ANTARANews Sulteng) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, merehabilitasi gedung dan sarana lainnya yang terdampak bencana tsunami kurang lebih Rp30 miliar dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Rehabilitasi itu hanya untuk mengembalikan fungsi gedung yang terdampak tsunami tersebut," ucap Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan, Kepegawaian dan Perencanaan IAIN Palu Dr Kamaruddin, di Palu, Minggu.

Kamaruddin mengemukakan, segala teknis pengaturannya dikelola langsung oleh pemerintah pusat lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Kita, IAIN Palu hanya menerima hasil dari rehabilitasi itu. Memang kita mengusulkan ke pemerintah pusat untuk dilakukan rehabilitasi gedung dan sarana terdampak tsunami," kata Kamaruddin.

Dia menjelaskan, pascabencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, IAIN Palu ditetapkan sebagai salah satu wilayah terdampak yang masuk dalam zona merah.
 
Desain gedung perkuliahan IAIN Palu perpaduan ciri Islam dan Kearifan Lokal (local Wisdom) Rumah Adat Tambi, untuk pembangunan dua gedung perkuliahan yang bersukber dari SBSN. (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji) (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji/)


Artinya, kata dia, seluruh rencana pembangunan infastruktur dan sarana prasarana di wilayah kampus satu, perlu di pertimbangkan, dengan alasan tersebut.

Karena itu, pembangunan dan pengembangan Kampus II pascabencana di lakukan di Desa Pombewe Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, menjadi prioritas.

Sementara rehabilitasi Kampus I untuk dikembalikan seperti semula dalam upaya rekonstruksi, yang dilakukan merupakan solusi. Karena, untuk pindah ke Sigi, membutuhkan kesiapan infastruktur dan sarana prasarana serta waktu yang lama.

Sementara IAIN Palu harus melangsungkan tuntutan akademik, yaitu menjalankan seluruh proses perkuliahan dengan maksimal pascabencana.

"Nah, jadi rehabilitasi gedung dan sarana di kampus I, IAIN Palu. itu sebenarnya langkah taktis, agar proses perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya tetap berjalan, sambil menunggu rekonstruksi di kampus II," urai Kamaruddin.

Lebih lanjut Kamaruddin menambahkan bahwa proses tahapan pekerjaan untuk rehabilitasi saat ini mulai berlangsung dengan pembersihan wilayah kampus yang terdampak tsunami.

Baca juga: IAIN gunakan dana SBSN bangun dua gedung perkuliahan di Sigi
Baca juga: IAIN Palu rancang pembangunan gedung kuliah tahan gempa di Sigi