Legislator sinyalur pembangunan SDN 1 Kamonji bermasalah

id Palu,Kota Palu,Pasigaka,Pasigala,Sulteng,Sandi

Legislator sinyalur pembangunan SDN 1 Kamonji bermasalah

Sejumlah anggota Komisi A DPRD Kota Palu melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SD Negeri 1 Kamonji di Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Jumat (20/12/2019). ANTARA/Mutamainnah Korona

Kepala dinasnya bilang progresnya masih 84 persen, sementara Konsultannya bilang sudah 90 persen. Mana yang benar?
Palu (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palu, Ahmad Alaydrus menduga kuat atau mensinyalir pembangunan empat Ruang Kelas Belajar (RKB) SD Negeri 1 Kamonji yang berada di Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat bermasalah, baik bermasalah dari segi pembangunan fisik maupun dari segi anggaran.

Meski anggota Komisi A DPRD Kota Palu itu telah mendengar penjelasan Kepala Dinas Pendidikan, Ansyar Sutiadi beserta konsultan perencanaan dan pengawas perihal pembangunan SDN tersebut dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi A DPRD Palu, pekan lalu, dirinya malah makin yakin jika pembangunan SDN itu bermasalah.

"Kepala dinasnya bilang progresnya masih 84 persen, sementara Konsultannya bilang sudah 90 persen. Mana yang benar," ucapnya  usai mengikuti rapat paripurna penutup masa sidang tahun 2019 di ruang sidang utama Kantor DPRD Palu, Senin.

"Kepala dinasnya bilang progresnya masih 84 persen, sementara Konsultannya bilang sudah 90 persen. Mana yang benar?,"katanya usai mengikuti rapat paripurna penutup masa sidang tahun 2019 di ruang sidang utama Kantor DPRD Palu, Senin.

Yang paling tidak masuk akal, ia mengatakan progres pembangunan empat RKB SDN itu tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

"Mereka bilang 84 atau 90 persen. Sementara yang baru selesai dibangun baru dua RKB (lantai satu). Sementara dua RKB (lantai dua) belum ada pembanguan. Masa dibilang sudah 90 persen. Saya tidak bakal biarkan masalah ini terjadi terus," katanya.

Baca juga: Disdikbud Palu Ajak Masyarakat Awasi Pembangunan Sekolah

Ia berharap seluruh jajaran di Komisi C Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan DPRD Palu tidak membiarkan permasalahan itu dan terus mengawal hingga menemukan akar persoalannya.

"Kalau teman-teman di komisi a membiarkan masalah ini, saya akan tetap jalan sendiri,"ujar politis PDI Perjuangan itu.

Kepala Disdikbud Palu, Ansyar Sutiadi menjelaskan, berdasarkan dokumen perencanaan yang dibuat konsultan perencanaan PT. Mitratama, nilai pembangunam empat RKB yang dibangun bertingkat di SD Negeri 1 Kamonji dengan Rp1, 884 miliar.

Namun pada 2019, ia menyebut anggaran yang dialokasikan Pemerintah Kota Palu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palu tahun anggaran 2019 senilai Rp1, 297 miliar.

"Kemudian proyek tersebut dilelang secara terbuka oleh Unit Pelayanan Pegadaan (ULP) Kota Palu berdasarkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang dibuat oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Disdikbud Palu," katanya.

Baca juga: Legislator temukan sekolah darurat korban bencana Palu tak layak huni

Ketika dilelang, lanjutnya, maka yang menang adalah PT. Al Barokah dengan nilai Penawaran Rp1,091 miliar.

Ia juga menyayangkan anggapan sejumlah pihak yang menilai nominal pembangunan RKB tersebut kemahalan sebab hanya melihat dengan kasat mata, tanpa terlebih dulu melihat dokumen perencanaan maupun Rincian Anggaran Biaya (RAB) pembangunan RKB bertingkat dua itu.

"Kami punya semua dokumen pendukung. Memang hitungan teknisnya, berdasarkan dokumen perencanannya, konstruksi dan strukturnya yang membuat nilai pembangunan RKB SD Negeri 1 Kamonji hingga seperti itu,"terangnya.