Palu, (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyatakan data yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI selama semester pertama tahun 2017, nilai realisasi investasi di Sulteng sebesar Rp14,2 triliun.
Angka itu kata gubernur, berasal dari realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp13,02 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp1,2 triliun.
"Realisasi itu dari pengolahan bukan besi yang selama ini kita kenal dengan industri Smelter, nilai realisasinya mencapai angka Rp9,5 triliun," kata Gubernur.
Pemprov Sulteng di Kota Palu, Rabu (6/9), menggelar rapat koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal terhadap pemilik Smelter dan Pemilik IUP se-Sulteng tahun 2017.
Menurut gubernur, realisasi investasi itu berbanding terbalik dengan realisasi bidang pertambangan dengan nilai sebesar Rp128,8 miliar. Kecilnya nilai pertambangan itu kata gubernur, menunjukan para investor dibidang itu masih mendapat kendala atau pun masalah dalam merealisasikan investasinya.
Gubernur juga mengajak seluruh elemen yang ada, agar terus mendorong peningkatan realisasi investasi di Sulteng. Karena jika penanaman modal itu terealisasi, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sulteng yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat akan dapat meningkat pula.
Pada pertemuan pertama di Palu bulan Juni lalu, kata gubernur telah diikuti oleh para perusahaan Smelter yang ada di Sulteng, dengan harapan dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi para investor yang sedang membangun Smelter. Termasuk pula berapa kebutuhan Ore atau bahan baku yang dibutuhkan.
Kemudian pertemuan selanjutnya di Jakarta, Agustus lalu, juga diikuti oleh perusahaan pemilik IUP dengan pembahasan yang sama yakni penanganan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan guna merealisasikan rencana investasinya.
"Akhirnya di pertemuan ketiga di Palu, dipertemukanlah pemilik Smelter dan pemilik IUP dalam bentuk bisnis to bisnis," ujarnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMP2ST) Sulteng, Christina Sandra menjelaskan sejumlah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan investasi di Sulteng diantaranya rapat investor pembangunan industri pengolahan bukan besi/logam lainnya, dilaksanakan di Kota Palu, 13 Juni 2017 lalu.
Selanjutnya pertemuan itu ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi pengendalian penanaman modal terhadap pemilik IUP se-Sulteng yang dilaksanakan di Jakarta, 1 Agustus 2017 lalu.
Kemudian, pertemuan itu kembali ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal terhadap pemilik Smelter dan Pemilik IUP se-Sulteng tahun 2017, digelar di Kota Palu, Rabu (6/9). (skd)
Berita Terkait
Pemprov Sulteng apresiasi semua pihak yang turut meningkatkan ekspor
Jumat, 11 Juni 2021 18:14 Wib
Gubernur Sulteng harapkan Bea Cukai Palu tingkatkan layanan WBK
Kamis, 10 Juni 2021 19:35 Wib
Gubernur minta Bank Sulteng optimalkan pelayanan masyarakat di Jakarta
Jumat, 28 Mei 2021 22:24 Wib
Gubernur: Sulteng daerah potensial tujuan investasi
Jumat, 28 Mei 2021 15:51 Wib
Gubernur Sulteng: Program transmigrasi berdampak besar bagi daerah
Kamis, 27 Mei 2021 19:11 Wib
Gubernur Sulteng minta Program PKK harus sejalan program prioritas daerah
Jumat, 21 Mei 2021 4:50 Wib
Gubernur Sulteng harap Bahlil bisa bantu pembangunan infrastruktur KEK Palu
Rabu, 19 Mei 2021 18:32 Wib
DPRD Sulteng segera usulkan pemberhentian gubernur-wagub ke Presiden
Selasa, 18 Mei 2021 17:27 Wib