Mamuju, (antarasulteng.com)- Praktek penangkapan ikan secara ilegal atau ilegal fishing di perairan Sulawesi Barat mesti diawasi ketat aparat keamanan untuk melindungi aset kekayaan laut negara dari nelayan asing.
"Ilegal fishing harus diawasi secara maksimal di perairan Sulbar agar kekayaan laut negara tetap terlindungi dan dapat terus dimanfaatkan untuk masyarakat dan kekayaan negara," kata Sekertaris Komisi I DPRD Provinsi Sulbar, Sukri Umar di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, Sulbar yang memiliki panjang pantai 700 kilometer memiliki laut yang sangat rentan dijarah nelayan asing apalagi kekayaan laut yang terkandung didalamnya sangat melimpah.
Sehingga ia berharap aparat keamanan terus memaksimalkan pengamanan laut Sulbar dari nelayan asing yang hendak mencurinya.
Pada 2012 lalu sebuah kapal asing asal Vietnam melakukan praktek ilegal fishing dan ditangkap pihak kepolisian bersama aparat TNI Angkatan laut di Perairan Mamuju 20 mil di wilayah Kepulauan Balakbalakang.
Dari penangkapan itu ditemukan barang bukti berupa 346 penyu yang diduga ditangkap secara ilegal oleh 13 anak buah kapal asal Vietnam.
"Hal seperti itu jangan lagi terulang sehingga memaksimalkan keamanan laut harus dilakukan untuk melindungi kekayaan laut Sulbar," katanya.(skd)
Berita Terkait
KKP tangkap empat pelaku pengeboman ikan di Sulawesi Tengah
Senin, 11 Maret 2024 11:47 Wib
KKP ungkap modus operandi penangkapan ikan ilegal sepanjang 2023
Jumat, 26 Januari 2024 7:31 Wib
Menteri KKP tegaskan kuota penangkapan ikan untuk cegah praktik ilegal
Senin, 8 Mei 2023 13:01 Wib
Lima pelaku bom ikan di Morowali ditangkap
Kamis, 23 Desember 2021 19:01 Wib
KKP proses hukum tiga pelaku pengebomam ikan di Tojo Una-Una
Minggu, 8 Agustus 2021 18:06 Wib
Wakil Bupati Parimo minta warga pesisir jaga ekosistem Tekuk Tomini
Selasa, 29 Juni 2021 19:01 Wib
Imigrasi pulangkan 27 warga negara Vietnam pencuri ikan di Pontianak
Sabtu, 19 Juni 2021 12:56 Wib
BTNKT sebut illegal fishing di perairan Togean berkurang
Senin, 24 Mei 2021 18:50 Wib