OJK: Kondisi perbankan di Sulteng tetap sehat walau pandemi

id Sulteng,OJK,Sandi

OJK: Kondisi perbankan di Sulteng tetap sehat walau pandemi

Kepala OJK Sulteng Gamal Abdul Kahar. (ANTARA/HO-Humas OJK Sulteng)

Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah menilai kondisi perbankan di provinsi itu selama 2020 tetap sehat walau di tengah pandemi COVID-19.

Kepala OJK Sulteng Gamal Abdul Kahar mengatakan kondisi tersebut dapat dilihat dari sejumlah indikator keuangan yang menjadi dasar dalam menilai kondisi perbankan di Sulteng seperti total aset, nilai kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang ditempatkan baik di bank konvensional dan bank syariah.

“Hingga Desember 2020, total aset bank umum konvensional di Sulteng mencapai Rp44,185 triliun, naik 6,6 persen dibandingkan tahun 2019," katanya di Palu, Jumat malam.

Kemudian kata dia, jumlah kredit sebesar Rp31,086 triliun, juga naik 4,97 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, lanjut Gamal, DPK yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp25,803 triliun, naik 7,33 persen. 

Presentase gabungan dari kredit macet, kurang lancar dan diragukan atau Non Performing Loan (NPL) gross berada pada angka 1,82 persen, turun 7,29 persen.

"Berikutnya, Bank Syariah Indonesia (BSI) di Sulteng memiliki total aset Rp1,847 triliun, naik 5,44 persen jika dibandingkan tahun 2019. Nilai kreditnya mencapai Rp1,660 triliun, naik 10,28 persen dan DPK yang berhasil dikumpulkan sebanyak Rp1,181 triliun, naik 4,07 persen,” ujarnya.

Adapun presentase pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) gross tercatat 1,75 persen, minus 36,49 persen dibandingkan tahun 2019.

Gamal berharap kondisi perbankan di Sulteng dapat tetap sehat dan bertahan di tahun 2020 di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir.