Renang Estafet Pecahkan Rekor Dunia Di Parimo

id parigi moutong

Renang Estafet Pecahkan Rekor Dunia Di Parimo

Bupati Parimo H Samsurizal Tombolotutu ikut nyebur ke laut menjadi salah satu peserta renang estafet memecahkan rekor dunia dalam rangka menyambut Sail Tomini 2015 di pantai Kayu Bura Kecamatan Parigi Tengah, Selasa (18/8) (antarasulteng.com/fink)

Kalau peserta alhamdulillah sampai saat ini semua dalam kondisi stabil."
Parigi (antarasulteng.com) - Masih ingat kegiatan menyelam dengan peserta terbanyak untuk memecahkan rekor MURI pada acara Lintas Khatulistiwa Pemuda di Pelabuhan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong pada 2014 silam?

Kala itu pemecahan rekor MURI nyaris tak berhasil lantaran kurangnya jumlah peserta yang ikut. Namun setelah Bupati Parimo Syamsurizal Tombolotutu dan sejumlah pimpinan SKPD dibantu warga lainnya ikut nyebur ke laut, rekor tersebut akhirnya terpecahkan.

Pada event yang sama 2015 ini, Bupati Parimo H Samsurizal Tombolotutu kembali nyebur ke laut untuk pemecahan rekor dunia renang estafet sejauh 472 kilometer, mulai dari perbatasan Sejoli, Kecamatanm Moutong hingga Desa Maleali, Kecamatan Sausu. Setelah dilepas, pada Kamis (13/8) di Moutong, kemarin peserta renang tersebut memasuki desa Pangi, Kecamatan Parigi Tengah.

Saat tiba di Pantai Kayu Bura, Desa Pangi, peserta renang estafet tersebut dijemput Bupati Samsurizal yang juga ikut berenang. Meski hanya beberapa meter, namun aksi renang estafet yang dilakukan sang bupati tersebut cukup membangkitkan semangat kepada peserta
lainnya.

Ketua panitia renang estafet 2015, Arman Maulana mengatakan hingga Senin (18/8) jumlah peserta yang ikut terlibat dalam renang estafet tersebut sudah mencapai sekitar 8000 orang. Ia manargetkan, saat peserta renang tersebut mencapai garis finish di Kecamatan Sausu, jumlah peserta yang terlibat diperkirakan mencapai lebih dari 10.000 orang.

"Insya Allah besok sore (hari ini-red) peserta renang sudah mencapai finish," kata Arman.

Arman menyebutkan, waktu tempuh yang digunakan untuk menyelesaikan renang estafet itu meleset dari perkiraan Panitia. Sebelumnya renang estafet itu diperkirakan membutuhkan waktu selama 25–27 hari. Namun,  hingga Selasa (18/8), waktu yang digunakan para peserta baru sekitar 6 hari sejak dilepas, Kamis (13/8).

Menurut dia, cepatnya waktu tempuh yang digunakan dalam renang estafet itu karena satu orang peserta dapat berenang sepanjang 20 meter dengan waktu tempuh sekitar 1 menit.

"Jadi kami perkirakan hanya sekitar 7 hari, renang estafet sejauh 472 km ini sudah terpecahkan," ungkapnya.

Pemecahan rekor dunia renang estafet dengan peserta terbanyak, jarak terjauh terjauh dan waktu terlama ini sebenarnya sudah bisa dipecahkan sejak hari keempat. Rekor dunia sebelumnya diperoleh Inggris dengan jarak hanya sekitar 200 km.

Sejauh ini kata Arman, seluruh peserta yang terlibat dalam kegiatan itu dalam kondisi stabil. Demikian juga petugas pengawas yang terdiri dari Basarnas, Polair, TNI AL dan Divisi Parimo Diving Club semuanya masih tetap semangat melaksanakan tugasnya.

"Kalau peserta alhamdulillah sampai saat ini semua dalam kondisi stabil, demikian juga panitia memang sebagian ada yang drop kondisinya, tapi masih semangat melaksanakan tugasnya," kata Arman (Jeprin/R007)