Palu, (antarasulteng.com) - Peringatan Hari Koperasi ke-70 tingkat Provinsi Sulawesi Tengah akan dipusatkan di Kabupaten Perigi Moutong (Parimo) berlangsung pada 9 Agustus 2017.
"Hari Koperasi untuk tingkat nasional sebelumnya dipusatkan di Makassar (Sulsel) 12 Juli 2017," kata Kepala Seksi Kelembagaan Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sulteng, Nurfaidah di Palu, Sabtu.
Ia mengatakan untuk peringatan hari koperasi tingkat provinsi itu dijadwalkan dihadiri Gubernur Sulteng, Longki Djanggola dan seluruh dinas kabupaten/kota di provinsi ini.
Dia menjelaskan peringatan hari koperasi setiap tahunnya dilakukan secara bergilir di setiap kabupaten/kota di Provinsi Sulteng.
Kabupaten Parimo selama ini merupakan daerah penghasil beras terbesar di Sulteng dan di daerah tersebut koperasi bertumbuh cukup mengembirakan.
Selain itu, tentu dengan semakin banyaknya kegiatan dilaksanakan di daerah yang hanya berjarak sekitar 80an kilometer dari Kota Palu akan mendorong koperasi yang selama ini masih aktif terus bertahan, bahkan meningkatkan jenis usahanya.
Nurfaidah juga mengatakan pada 2017 ini, Kementerian Koperasi RI akan membubarkan sekitar 330 koperasi yang tidak aktif di Sulteng.
Sebelumnya, jumlah koperasi di Sulteng yang terancam dibubarkan ada sekitar 510 unit dan tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulteng.
Namun, kata dia, setelah didata kembali dan dibina, akhirnya dari 510 unit koperasi yang terancam dibubarkan, hanya 330 unit diantaranya yang dipastikan dibubarkan kelembagaannya dalam waktu dekat.
Sementara seorang pemerhati ekonomi, Achrul Udaya sebelumnya meminta pemerintah pusat dan daerah hendaknya mendorong kembali Koperasi Unit Desa (KUD) seperti pada masa orde lama dan orde baru begitu berperan aktif dalam tata niaga komoditas pangan.
"Kami semua tahu bagaimana peran KUD di desa-desa sangat membantu ekonomi kerakyatan," kata mantan Kepala Cabang PT Sucofindo Sulteng itu.
Pemerintah perlu mendorong kembali KUD dengan memberikan peluang kepada KUD ikut terlibat langsung dalam tata niaga pangan seperti di sama orde lama dan orde baru.
KUD saat itu cukup jaya bersama para anggota petani karena semua kebutuhan petani disediakan di KUD seperti benih, pupuk, dan obat-obatan pertanian.
Di KUD juga ada jenis usaha simpan pinjam dan juga usaha lainnya sehingga petani tidak mengalami kesulitan baik untuk mendapatkan sarana produksi pertanian (saprodi) maupun menjual hasil panennya.
KUD membeli hasil panen petani seperti beras dan kemudian menjualnya kepada Bulog. "Kedua lembaga ini harus didorong dan saya yakin tata niaga pangan akan lebih baik dari sebelumnya," ujar Achrul yang juga Sekretaris DPD APINDO Sulteng itu. (skd)
Berita Terkait
Pemprov tingkatkan keterampilan pengelola koperasi kembangkan usaha
Kamis, 25 April 2024 14:00 Wib
Pemprov Sulteng: Koperasi syariah miliki potensi besar kembangkan UMKM
Senin, 4 Maret 2024 19:07 Wib
BUMN, koperasi, dan salah kaprah perubahan
Sabtu, 10 Februari 2024 15:03 Wib
Kontribusi BUMN sangat vital bagi sektor pangan
Sabtu, 10 Februari 2024 8:04 Wib
Pemerintah perkuat industri koperasi melalui penerbitan PUG-KOPIN
Rabu, 7 Februari 2024 16:33 Wib
PP Muhammadiyah tak setuju BUMN diubah jadi koperasi
Selasa, 6 Februari 2024 5:59 Wib
Pemkot Palu usulkan UMK 2024 ke Pemerintah Provinsi Sulteng
Selasa, 28 November 2023 16:56 Wib
Pemprov Sulteng bantu UMKM pasarkan produk melalui teknologi digital
Selasa, 28 November 2023 15:28 Wib