Banggai Kepulauan 100 Persen Pakai Listrik Pintar

id LISTRIK PRABAYAR bANGKEP MURI

Banggai Kepulauan 100 Persen Pakai Listrik Pintar

Beberapa petugas melakukan perbaikan jaringan listrik tegangan menengah untuk meningkatkan keandalah pelayanan PLN (ANTARA/Arif Priyono)

keberhasilan ini akan dimasukkan sebagai rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI)"
Luwuk, Sulteng - Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang penduduknya 100 persen menggunakan listrik pintar atau prabayar.

Menejer PLN Area Luwuk Rino Gumpar Hutasoit mengemukakan di Luwuk, Jumat, keberhasilan ini akan dimasukkan sebagai rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai kabupaten pertama yang semua pengguna listrik memakai sistem prabayar.

Ia mengatakan, sebanyak 15.105 pelanggan sejak Agustus 2012 telah beralih dari listrik pascabayar menjadi listrik pintar.

Pihaknya tidak menemui kesulitan untuk melakukan migrasi sistem berlangganan karena ketersediaan material yang cukup, adanya 200 pekerja serta dukungan penuh dari pemda setempat.

"Bahkan semua kantor instansi pemda termasuk kantor kecamatan juga ikut menggunakan listrik pintar," ujarnya.

Dikatakannya, pada awalnya, PLN menemui kendala dalam proses migrasi tersebut karena banyak warga yang menolak, namun hal itu dapat diatasi dengan pendekatan dari petugas yang datang langsung ke rumah-rumah.

"Kami datang ke pelanggan langsung membawa material listrik prabayar. Kami juga datang ke kelurahan, kecamatan bahkan dimana saja masyarakat berada untuk memberikan penjelasan tentang listrik pintar ini agar mereka memperoleh informasi yang benar," katanya.

Menurut dia, masyarakat Bangkep tidak perlu khawatir kesulitan membeli kartu prabayar (voucher listrik pintar) karena semua desa telah menyediakannya bahkan banyak desa yang memiliki agen pejualan lebih dari satu tempat.

Dengan beralihnya ke sistem prabayar, kata Rino, pelanggan akan mendapatkan keuntungan antara lain kesalahan baca meter tidak akan terjadi, tidak ada biaya beban, tidak ada resiko diputus karena menunda pembayaran dan tidak ada denda keterlambatan membayar.

Menurut dia untuk mendukung listrik pintar tersebut, Pemda Banggai Kepulauan juga membantu dua mesin pembangkit dengan kapasitas 400 KW dan 250 KW agar listrik bisa menyala 12 jam sehari dari sebelumnya 6 jam sehari.

Pada 2012 ini, pemda akan menambah lagi mesin pebangkit 500 KW sehingga diharapkan nyala namun bisa menjadi 24 jam perhari.

Ketersediaan listrik di Bangkep telah mencukupi karena beban puncak mencapai 3,8 MW sedangkan daya mampu pembangkit 4,3 MW.

Ia mengakui bahwa semua pembangkit listrik di Banggai Kepulauan masih menggunakan bahan bakar minyak yang boros tetapi hal tersebut bukan alasan agar warga Bangkep bisa menikmati listrik setara dengan kota-kota besar lainnya yakni menyala 24 jam.

"Listrik BBM yang berbahan bakar mahal tidak ada hubungannya dengan pelayanan, semua warga berhak mendapatkan pelayanan sama tanpa memandang apakah pembangkit listrik yang dipakai menggunakan BBM atau tenaga air," ujar Rino.

PLN sedang membangun satu PLTA di Banggai Kepulauan berkapasitas 5,6 MW bekerja sama dengan investor dan diperkirakan akan selesai tiga tahun mendatang.

Direncanakan Direksi PLN dan MURI akan mencanangkan Banggai Kepulauan sebagai daerah yang 100 persen pelanggannya menggunakan sistim prabayar pada Jumat (19/10) malam.  (S027)