Stok beras di Sulteng cukup untuk Natal-Tahun aru

id bulog

Stok beras di Sulteng cukup untuk Natal-Tahun aru

Stok beras bulog yang ada di pergudangan Tondo, jum'at (8/11) (Foto Antara/Sukardi)

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Bulog Sulawesi Tengah menjamin stok beras yang ada di gudang saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran Natal dan Tahun Baru, sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat khawatir terhadap komoditi pangan itu.

"Kalau mau dihitung masih cukup untuk empat bulan mendatang," kata Kepala Perum Bulog Sulteng, Khozin di Palu, Jumat.

Ia mengatakan selain kebutuhan penyaluran beras untuk warga miskin yang selama ini menerima jatah rastra/raskin, stok juga mendukung kegiatan operasi pasar dan cadangan stok beras pemerintah yang diperuntukan bagi bencana alam.

Pada 2018 ini, kata dia, pemerintah pusat menambah alokasi jatah beras untuk Sulteng sebanyak 500 ton karena adanya bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang menerjang Kota Palu, Donggala dan Kabupaten Sigi ?yang terjadi 28 September 2018.

Dalam kondisi normal, pemerintah setiap tahun mengalokasikan jatah stok beras pemerintah untuk provinsi sebanyak 200 ton dan kabupaten/kota masing-masing 100 ton.

Namun karena bencana alam, pemerintah pusat menambah jatah beras cadangan pemerintah untuk Sulteng yakni 500 ton dan sudah disalurkan bagi para korban bencana alam di Palu, Sigi dan Donggala.

Meski permintaan meningkat, tetapi stok beras yang ada di daerah ini hingga saat ini masih cukup aman.

Paling tidak kebutuhan Natal dan Tahun Baru masih bisa dipenuhi dengan stok beras yang ada sekarang ini di gudang Bulog tersebar ?seluruh kabupaten/kota di provinsi ini.

Selain masih memiliki stok beras dalam jumlah memadai, Bulog Sulteng juga tetap gencar membeli beras petani, meski dalam jumlah kecil-kecil karena terkendala harga beras di tingkat petani cukup tinggi.

Harga beras di tingkat produsen saat ini berkisar Rp8.500 per kilogram. Bulog membeli beras petani sesuai standar harga pemerintah yakitu Rp8.030 per kilogram. Selisihnya cukup mencolok sehingga Bulog sangat sulit merealisasi target pengadaan beras di Sulteng yang musim panen 2018 ini ditetapkan sebanyak 50.000 ton dan realisasi baru 15.000 ton.