Palu (ANTARA) - Managemen PT PLN (Persero) Area Palu di Provinsi Sulawesi Tengah menjamin bahwa pasokan listrik untuk kebutuhan pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu seretak Pileg dan Pilpres di daerah itu,niscaya aman dan lancar.
"Kami telah mempersiapkan semua dengan baik agar selama pelaksanaan pemilu hingga penetapan hasil Pileg dan Pilpres tidak ada gangguan pada mesin pembangkit maupun jaringan listrik," kata Manager PLN Area Palu, Abbas Saleh di Palu, Kamis.
Ia mengatakan saat ini, PLN Area Palu untuk sistem kelistrikan Palu, Donggala, Parigi Moutong dan Sigi sebagian besar hanya mengandalkan pasokan daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulewana Poso.
Khusus untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hingga kini tidak lagi beroperasi karena rusak akibat terdampak bencana alam gempabumi dan tsunami yang terjadi pada 28 September 2018.
Jadi, kata dia, sekarang ini semua sumber pasokan listrik hanya dari PLTA Poso. "PLTA Poso satu-satunya yang mensuplai listrik untuk sistem kelistirakan palapas (Palu,Donggala,Parigi Moutong dan Sigi," kata dia.
Selain itu, juga dibantu dengan daya yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) Silae Palu."Hanya saja kapasitasnya sangat terbatas dan telah menurun kehandalannya karena termakan usia," katanya.
Rata-rata mesin PLTD milik PLN, semuanya sudah tua atau beroperasi diatas 15 tahun sehingga menurun kehandalannya.'Maklum namanya mesin disel, tentu tidak akan sama dengan PLTA," ujarnya.
Dia menegaskan memberi perhatian khusus untuk pelaksanaan pemilu serentak yang dijadwalkan berlangsung pada 17 April 2019.
Mengantisipasi terjadinya gangguan yang tidak terduga, pihaknya, kata Abas telah menyiapkan sejumlah mesin genset yang akan ditempatkan pada beberapa titik rawan seperti Kantor KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
PLN juga menyiapkan petugas atau membentuk tim khusus yang akan mobile untuk memantau titik-titik rawan gangguan listrik, termasuk menyiapkan petugas di setiap titik sehingga saat terjadi gangguan, mereka langsung mengatasi secepatnya sehingga listrik bisa kembali normal.
"Pokoknya sama seperti pelaksanaan UNBK," kata Abbas.
Daya mampu kelistrikan di sistem palapas saat ini mencapai 148 MW dan beban puncak tertinggi hanya sekitar 131 MW. "Jadi masih ada surplus daya 17-18MW.
Menurut dia, sudah menjadi tanggungjawab dan kewajiban dari BUMN itu untuk menyediakan listrik.Sebab listrik menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.***1***
(T.BK03/)
Berita Terkait
Anggota DPR: Stabilitas politik usai pemilu buat ekonomi lebih baik
Rabu, 8 Mei 2024 6:38 Wib
Ganjar deklarasikan diri jadi oposisi di Kabinet Prabowo-Gibran
Selasa, 7 Mei 2024 7:18 Wib
KPU Kota Palu gelar sosialisasi ajak semua pihak sukseskan pilkada 2024
Minggu, 5 Mei 2024 14:30 Wib
SBY wakili alumni Akabri doakan kesuksesan Prabowo
Minggu, 5 Mei 2024 7:13 Wib
Tujuh KPU kabupaten di Provinsi Sulteng tetapkan caleg terpilih Pemilu 2024
Jumat, 3 Mei 2024 18:09 Wib
KPU Parigi Moutong butuh 115 orang PPK bantu selenggarakan pilkada
Kamis, 2 Mei 2024 18:56 Wib
KPU Kabupaten Sigi tunda penetapan anggota DPRD terpilih Pemilu 2024
Sabtu, 27 April 2024 11:44 Wib
KPU: Honor PPK Pilkada serentak sama dengan Pemilu 2024
Rabu, 24 April 2024 6:58 Wib