Jakarta (antarasulteng.com) - Mantan Menteri Dalam Negeri Riyaas Rasyid mengatakan langkah
Komisi Pemilihan Umum menolak keputusan Badan Pengawas Pemilu untuk
mengikutsertakan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dalam
pemilu patut dicurigai.
"Pertanyaannya ada apa dengan KPU, ini patut dicurigai tidak
objektif. Patut dipertanyakan dia kerja untuk siapa," kata Ryaas
dijumpai dalam acara presentasi hasil survei Kelompok Kajian Pembangunan
Sosial Politik Indonesia mengenai Preferensi Politik Mahasiswa di tujuh
Kota Besar di Indonesia Mengenai Tokoh Militer Menjelang 2014 di Wisma
Antara, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, PKPI saat ini sebaiknya tenang dulu, dengan menunggu
hasil kajian Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dia
mengatakan DKPP mungkin saja tidak sepakat dengan KPU.
Dia menilai PKPI bisa saja mengajukan gugatan atas putusan KPU ke
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), namun dia mencurigai PTUN pun telah
mendapatkan pesanan untuk tidak meloloskan PKPI.
Lebih lanjut dia menilai meskipun Ketua Umum PKPI adalah Sutiyoso
yang berlatar belakang militer, namun ketidaklolosan PKPI menurutnya
tidak disebabkan adanya intervensi dari tokoh-tokoh militer di partai
lain.
"Saya curiga dari DPR, karena yang bentuk KPU kan dari DPR. Curiga boleh dong," kata anggota Wantimpres itu.
Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) menolak keputusan Bawaslu
yang mengabulkan permohonan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
(PKPI) untuk menjadi peserta tambahan Pemilu 2014.
"Kami sepakat untuk tidak menjalankan putusan Bawaslu," kata Ketua
KPU Husni Kamil Manik di Kantor KPU Pusat Jakarta, Senin.
Salah satu komisioner KPU yang enggan disebutkan namanya,
mengatakan penolakan tersebut disebabkan karena putusan Bawaslu tidak
sesuai dengan fakta persidangan. Bawaslu juga dinilai tidak konsisten
dalam memperlakukan parpol-parpol lain yang mengajukan permohonan
gugatan.
Selain itu, secara substansi putusan tersebut dinilai janggal.
"Kualitas putusan Bawaslu, menurut kami, tidak cermat," katanya. (ANT)
Ryaas Rasyid: KPU Patut Dicurigai Tolak PKPI
...dia kerja untuk siapa